Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Surat Bu Rossa

Pilih Jadi Pengusaha atau Karyawan?

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pertanyaan:
Bu Rossa, saya baru tiga bulan bekerja di sebuah perusahaan swasta nasional. Sebenarnya saya cukup senang bekerja disini. Gajinya lumayan besar dan lingkungan kerjanya nyaman.
Tapi, kemarin teman kuliah saya mengajak join usaha sendiri. Dia sudah menjalaninya selama setahun ini dan hasilnya keuntungan yang cukup besar.
Saya jadi bimbang harus pilih yang mana. Mohon advisnya Bu.
Jawaban:
Karyawan atau pengusaha: enak jadi karyawan atau wirausaha sendiri? Benarkah jadi pengusaha lebih menguntungkan dibanding karyawan? Cek realitanya sebelum ambil kesimpulan.
Menurut pengalaman pribadi, mau jadi pekerja atau wirausaha suka dukanya sama saja. Pada saat masih jadi karyawan banyak yang berfikir, enak ya jadi boss. Kerjanya bebas, tinggal perintah bawahan. Bisa marah-marahi anak buah jika mereka melakukan kesalahan. Tapi, apakah betul begitu? Oleh karena itu mari kita bahas suka duka pengusaha dan karyawan dari beberapa sudut pandang

Karyawan Vs Pengusaha Ditinjau dari Aspek Kebebasan Kerja
Salah satu motivasi jadi pengusaha (skala kecil) adalah karena tidak mau diperintah-perintah dan ingin bebas. Pengusaha memang bisa memerintah karyawannya, tapi tetap saja tidak bisa bebas semaunya. Sebaliknya, pengusaha justru ganti "diperintah" oleh konsumen.
Apa tuntutan konsumen secara umum? Hasil produk bagus dan harga murah. Khusus untuk bidang bisnis jasa, unsur pelayanan, kerapian, ketepatan dan kecepatan pekerjaan mutlak diperlukan untuk memenuhi keinginan pelanggan.
Tapi, dalam aspek kebebasan kerja lebih enak jadi wirausahawan. Paling tidak jam kerjanya lebih fleksibel tak terikat jam kantor dan jika tidak muncul di kantor tidak akan ada yang mempertanyakan.

Beda Penghasilan Wirausaha dengan Karyawan
Ditinjau dari faktor pendapatan, ada plus minusnya. Karyawan lebih tenang karena memiliki penghasilan tetap. Mau perusahaan untung atau rugi, gajinya sama saja. Tapi yaitu tadi, sifatnya limited edition.
Sedangkan pengusaha peluang penghasilannya unlimited dan merupakan salah satu cara cepat kaya raya. Tapi dia harus menanggung risiko untung rugi. Kalau labanya besar, pendapatannya bisa 1.000 kali lebih besar dibanding karyawan. Kalau rugi? Seluruh aset yang dimiliki bisa ludes. Ujungnya berimbas juga ke karyawan. Kalau perusahaan bangkrut, otomatis pegawainya kena PHK.
Dalam hal penghasilan, kalau Anda bekerja sebagai karyawan yang gajinya 10 kali di atas UMR, sebaiknya tetap jadi karyawan. Hiduplah dengan hemat dan investasikan sisa gaji tersebut sebagai langkah antisipasi jika sewaktu-waktu kena PHK. Tapi kalau gajinya mepet senilai upah minimum, mengapa tidak banting setir jadi wirausaha sendiri.

Kelebihan dan Kekurangan Karyawan Vs Boss dari Segi Perkembangan
Dari sudut perkembangan, kita mengenal istilah jenjang karier bagi karyawan dan pertumbuhan (growing up) bisnis bagi pengusaha. Keduanya ada sisi positif dan negatif. Perbedaan paling mencolok adalah karyawan tidak pernah merasakan susahnya merintis usaha dari nol. Tidak mengerti saat usaha gagal berkali-kali itu rasanya seperti kena PHK tanpa uang pesangon.
Bagi karyawan yang tak memiliki jiwa entrepreneur, fokus meraih posisi tinggi di perusahaan mungkin lebih menjanjikan untuk menaikkan salary. Maka pikirkan dari sekarang apakah perusahaan tempat kerja Anda menerapkan sistem jenjang karier yang jelas atau tidak? Jika kesempatan meraih jabatan manajer bergaji puluhan atau ratusan juta per bulan plus tunjangan ini itu terbuka lebar, fokuslah dalam karier di perusahaan tersebut. Tapi jika tidak, mengapa tidak cari kerja di tempat lain yang lebih menjanjikan?
Tapi jika Anda memiliki jiwa petarung dan ingin merasakan sensasi bersaing dalam dunia bisnis, cepatlah ambil keputusan. Tapi pikir masak-masak dulu apakah Anda yakin bisnis/startup yang akan Anda bangun prospeknya bagus dan bakal sukses apa tidak?

Faktor Psikologis Antara Jadi Karyawan dengan Wirausahawan
Bicara soal faktor psikologis, tentu tergantung pada individu masing-masing. Ada perbedaan saat masih kerja ikut orang lain dengan mengelola bisnis sendiri. Diantaranya adalah:
(1) Pengusaha memiliki motivasi lebih tinggi dibanding karyawan. Hal ini mutlak karena sebagai pimpinan pengusaha harus memberi contoh pada anak buah.
(2) Etos kerja boss harus lebih bagus dibanding anak buah. Sama seperti poin pertama, jika atasan malas tentu saja bawahan ikut-ikutan kerja santai.
(3) Tingkat kepuasan batin pengusaha lebih tinggi saat usahanya mencapai keberhasilan dibanding karyawan. Sebaliknya tekanan mental boss lebih besar dibanding bawahan saat mengalami kegagalan.
(4) Ada perasaan lebih berguna bagi pengusaha karena bisa memberi lapangan kerja pada masyarakat.

Pengusaha Punya Prestise Lebih Tinggi Dibanding Pegawai
Diakui atau tidak, pengusaha lebih terpandang di mata masyarakat dan lebih dihargai dibanding karyawan biasa. Lihat saja contoh kecil ini. Jika orang kaya/pengusaha sukses bicara menyampaikan pendapat di kumpulan RT, hadirin akan diam mendengarkan.

Jadi, lebih enak jadi pengusaha atau karyawan? Kesimpulannya sama saja. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing. Pada kondisi tertentu kadang rasanya lebih enak jadi karyawan. Intinya, mau jadi pegawai atau berbisnis, jalani saja. Susah senang nikmati saja. Syukuri apa yang Tuhan berikan. Yang penting sudah berusaha mencari rezeki halal untuk menafkahi keluarga dan kita enjoy menjalaninya. Itu salah satu kunci kesuksesan dan kebahagiaan.


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top