Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Thailand

Pheu Thai Semakin Dekat Raih Mayoritas Koalisi

Foto : AFP/MANAN VATSYAYANA

Kandidat PM Partai Pheu Thai, Srettha Thavisin -

A   A   A   Pengaturan Font

BANGKOK - Partai Pheu Thai pada Kamis (10/8) dilaporkan semakin dekat untuk membentuk pemerintahan dan mengatasi kebuntuan politik di negara tersebut dengan mengumumkan bahwa satu partai lagi telah bergabung dengan koalisinya. Pengumuman itu disampaikan hampir tiga bulan setelah Negeri Gajah Putih itu menggelar pemilihan umum.

Thailand telah mengalami kebuntuan politik setelah Partai Move Forward (MFP) yang reformis, yang memenangkan kursi terbanyak dalam pemilu Mei lalu, tidak berhasil membuat pemimpinnya disetujui sebagai perdana menteri oleh parlemen.

Pheu Thai, partai yang terkait dengan mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang berada di pengasingan dan berada di posisi kedua pada hasil pemilu lalu, telah memimpin dalam upaya membentuk koalisi, namun dengan harus mendepak MFP keluar.

Partai Pheu Thai mengatakan pada Kamis bahwa Partai Chart Thai Pattana telah setuju untuk menambahkan 10 kursinya ke dalam koalisi sembilan partai, yang sekarang terdiri dari 238 anggota parlemen. Itu berarti koalisi hanya kurang 12 kursi lagi dari mayoritas di parlemen.

"Kami akan berkolaborasi untuk meringankan masalah-masalah di negara ini," demikian pernyataan dari Pheu Thai.

"Segera setelah kami membentuk pemerintahan, kami akan dapat memperbaiki masalah-masalah negara ini sesegera mungkin," imbuh partai itu.

Kandidat PM

Partai Bhumjaithai, yang menjabat dalam pemerintahan yang terkait dengan militer yang dipimpin oleh Perdana Menteri Prayut Chan-Ocha, memutuskan untuk menggabungkan 71 anggota parlemennya di belakang koalisi pekan ini.

Partai Pheu Thai sendiri telah mencalonkan taipan real estate bernama Srettha Thavisin sebagai kandidat perdana menteri dan pemungutan suara untuk menyetujuinya diperkirakan akan dilakukan dalam beberapa pekan mendatang.

Untuk menjadi perdana menteri, seorang kandidat harus disetujui oleh mayoritas kedua majelis parlemen yang terdiri dari 500 anggota parlemen terpilih dan 250 senator yang ditunjuk di bawah junta terakhir.

Pemimpin MFP yang reformis, Pita Limjaroenrat, tidak dapat mengamankan posisi teratas meskipun memenangkan kursi terbanyak karena ia diblokir oleh para senator.

Partainya mendapatkan dukungan dari kaum muda dan kaum urban Thailand untuk menduduki posisi pertama pada pemilu Mei lalu, namun janji-janji mereka untuk memecah monopoli bisnis dan mengubah undang-undang pencemaran nama baik kerajaan yang ketat (lese majeste) telah membuat takut kaum konservatif Thailand yang sangat kuat.

Beberapa partai, termasuk Bhumjaithai, mengatakan bahwa mereka tidak akan mengambil bagian dalam pemerintahan jika menyertakan MFP. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top