Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

PGN Dorong Konversi BBG untuk Kendaraan Logistik

Foto : Istimewa.

Ilustrasi - Kendaraan berbahan bakar gas.

A   A   A   Pengaturan Font

"Ini menjadi tahap awal kerjasama kami dengan JNE. Mudah-mudahan dapat berjalan sesuai dengan yang telah dicanangkan, sehingga BBG dapat dikonversikan untuk motor maupun mobil milik JNE. Kami sangat mendukung efisiensi dan pengurangan emisi dapat terwujud dari program kerjasama ini. Dengan biaya investasi konversi yang cukup terjangkau sekitar 20 - 25 juta rupiah, JNE akan mendapatkan manfaat jangka panjang dengan efisiensi energi ditengah ketidakpastian harga energi dunia saat ini. Penggunaan BBG pada kendaraan logistik ikut berkontribusi dalam pemanfaatan energi alternatif yang lebih murah dan ramah lingkungan," ujar Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah, (15/5).

Hardiansyah melanjutkan, untuk mendapatkan hasil dan efisiensi yang maksimal, program konversi BBM ke BBG akan lebih tepat dirasakan khususnya pada sektor logistik dengan volume penggunaan bahan bakar yang lebih besar. Sama halnya dengan pemerintah, PGN Group memiliki cita-cita dan harapan bahwa biaya energi yang lebih kompetitif dapat menurunkan biaya logistik nasional.

"Saat ini persaingan begitu luar biasa. Jika ingin survive terdapat dua hal yang perlu dilakukan. Pertama terus berinovasi dan kedua melakukan efisiensi. Salah satu ikhtiar yang kami (JNE) dilakukan adalah melakukan inovasi yang dapat mendorong efisiensi. Ini juga sebagai langkah untuk mendukung program pemerintah untuk dapat melakukan konversi BBM ke BBG," ujar Direktur Utama JNE M. Feriadi.

Adapun harga BBG sebesar 4.500 rupiah per Isp untuk transportasi berlaku sama di manapun lokasi pengisian, sehingga dapat menjadi pilihan yang tepat untuk efisiensi dari harga bahan bakar minimal 55 persen. Tak hanya manfaat efisiensi bagi pengguna, penggunaan BBG juga dapat mengembangkan ekosistem pemanfaatan BBG sebagai energi transisi untuk menekan impor energi dan menurunkan emisi karbon pada kendaraan sejalan dengan program ESG.


Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top