Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Amerika

Petinggi Lingkungan AS Terancam Dipecat

Foto : AFP/SAUL LOEB

Scott Pruitt

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Seorang pejabat tinggi Amerika Serikat (AS), diwartakan pada Rabu (4/4) terancam dipecat dari posisinya karena tudingan korupsi. Nama pejabat itu adalah Scott Pruitt, ketua Dinas Perlindungan Lingkungan (EPA) yang saat ini sedang diselidiki atas serangkaian penyelewengan uang pembayar pajak AS.

"Scott Pruitt disidik atas penyelewengan uang negara dengan membayari sewa apartemen amat murah seorang pelobi energi yang juga merupakan istrinya, menyalahgunakan kewenangan dengan menaikkan gaji dua ajudannya tanpa sepengetahuan Gedung Putih, dan menggunakan uang pembayar pajak untuk bepergian berulang kali dengan tiket kelas satu," demikian diwartakan AFP.

Tuduhan korupsi yang dilakukan Pruitt, memicu aliran protes dari kubu Republik dan Demokrat. "Skandal korupsi yang dilakukan ketua EPA, Pruitt, adalah hal paing memalukan bagi pemerintahah dan tindakannya merupakan sikap tak menghormati pembayar pajak AS," kata anggota Kongres AS, Carlos Curbelo. "Sudah waktunya ia mundur atau Trump untuk mendepaknya," imbuh dia.

Pruitt merupakan sosok penuh kontroversi apalagi ia amat skeptis terhadap isu perubahan iklim. Pandangan yang skeptis itu sesuai dengan sikap Presiden AS, Donald Trump. Pekan lalu, Pruitt bahkan menarik kembali kebijakan era Presiden Barack Obama soal isu polusi dan standar efisiensi bahan bakar fosil bagi kendaraan.

Namun sepertinya Trump akan tetap mempertahankan Pruitt karena kesamaan pandangan mereka. Saat dipanggil Trump pada Senin (2/4) malam, Presiden Trump menyatakan agar Pruitt tetap percaya diri dan berjuang, serta mendukungnya.

Kasus Russia

Pada bagian lain diwartakan bahwa seorang pengacara asal Belanda telah jadi korban pertama yang berhasil dipenjarakan dalam kaitannya terhadap penyelidikan hubungan Trump dengan Russia dalam pemenangan pemilihan presiden AS pada 2016 lalu yang dilakukan oleh jaksa penuntut khusus Robert Mueller.

"Pengacara Alex van der Zwaan dikenai hukuman 30 hari penjara dan denda 20 ribu dollar AS setelah mengaku berbohong tak mengetahui hubungan antara mantan wakil juru kampanye bernama Rick Gates dengan seorang mantan intelijen Russia," demikian tulis AFP.

Van der Zwaan adalah warga Belanda keturunan Russia yang juga menantu dari konglomerat terkemuka Russia.

Penyelidikan Van der Zwaan ada kaitannya dengan penyelidikan Mueller untuk mengetahui apakah telah terjadi kolusi antara tim sukses Trump dengan Russia saat kampanye pilpres. Dinas intelijen AS menyebutkan Preside Russia, Vladimir Putin, adalah dalang dari peretasan dan penyelewengan informasi untuk menggangu pilpres AS dan memberikan dukungan pada Trump agar memenangkan pilpres.

Skandal kolusi yang disidik Mueller telah mendakwa 19 orang termasuk Gates dan mantan ketua kampanye Trump yang bernama Paul Manafort serta 13 warga negara Russia yang beberapa diantaranya memiliki hubungan dekat dengan Presiden Putin.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top