Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Petenis Zverev Tundukkan Ruud untuk Menantang Alcaraz di Final French Open

Foto : ANTARA/AFP/Dimitar Dilkoff

Petenis Jerman Alexander Zverev merayakan kemenangan pertandingan semifinal French Open melawan petenis Norwegia Casper Ruud di Lapangan Philippe-Chatrier, Roland Garros, Paris, Jumat (7/6/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Alexander Zverev membalas dendam pada Casper Ruud di French Open pada Jumat (7/6) waktu setempat untuk mencapai final Grand Slam keduanya, bertemu Carlos Alcaraz untuk merebut gelar.

Unggulan keempat Zverev, yang kalah di semifinal Roland Garros dalam tiga tahun terakhir, bangkit untuk mengalahkan Ruud 2-6, 6-2, 6-4, 6-2 dalam ulangan pertandingan terakhir mereka 12 bulan lalu.

Zverev hanya memenangi tujuh gim ketika keduanya bertemu di semifinal 2023 dan cerita serupa akan terjadi setelah Ruud melaju melalui set pembuka.

Namun petenis Jerman itu meningkatkan permainannya, mencapai final French Open pertamanya dan menjaga harapannya untuk meraih gelar Grand Slam perdananya tetap hidup.

Zverev memegang keunggulan 5-4 dalam kariernya melawan Alcaraz, termasuk kemenangan dalam satu-satunya pertemuan Roland Garros mereka sebelumnya di perempat final 2022.

Alcaraz sebelumnya berjuang melewati petenis nomor satu dunia Jannik Sinner dalam lima set.

"Jika Anda berada di final Roland Garros, Anda layak berada di sana. Itu juga berlaku untuknya," kata Zverev, seperti disiarkan AFP, Sabtu.

"Dia memainkan pertandingan yang fantastis hari ini. Saya pikir memainkan turnamen yang fantastis secara umum. Saya memperkirakan pertandingan yang sangat sulit."

Satu-satunya penampilan final Zverev di turnamenmajorsebelumnya membuatnya kehilangan keunggulan dua set hingga kalah dari Dominic Thiem di US Open 2020.

"Saat itu saya belum siap untuk memenangkan final Grand Slam pertama saya," kata Zverev, petenis Jerman pertama yang mencapai final sejak Michael Stich pada 1996.

"Saya jelas bukan anak kecil lagi, saya sudah sedikit lebih tua. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?"

Di sisi lain, Ruud menargetkan final Grand Slam keempatnya, tetapirunner-upRoland Garros dua kali itu berada jauh di bawah performa terbaiknya dan berjuang melawan sakit perut.

"Saya tidak bisa bermain dengan jenis tenis yang saya sukai dengan intensitas tinggi karena keterbatasan perut saya," ujar Ruud.

"Saya tidak ingin membuat alasan atau lebih banyak alasan, tapi ini membuat frustrasi dan mengecewakan."


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top