Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Petani Diimbau Tanam Padi Tahan Rebah Hadapi Puncak Musim Hujan

Foto : ANTARA/ Andreas Fitri Atmoko

Petani merawat sawah

A   A   A   Pengaturan Font

Yogyakarta - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimbau petani di provinsi ini menanam varietas padi tahan rebah untuk mengantisipasi gagal panen akibat cuaca ekstrem menjelang puncak musim hujan.

"Mengantisipasi gagal panen gunakan varietas (padi) tahan rebah," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan DPKP DIY Andi Nawa Candra di Yogyakarta, Selasa.

Menurut Andi, sejumlah varietas padi yang cocok untuk dipilih petani karena kelebihannya menahan rebah akibat angin atau banjir saat musim hujan antara lain Inpari 32, 42 dan 47 unggul dan bersertifikat.

"Itu adalah varietas padi terbaru, unggul, dan bersertifikat," kata dia.

Untuk mencegah gagal panen akibat pasokan air berlebih atau banjir di area sawah, menurut Andi, para petani perlu memperhatikan pengairan teknis. "Irigasi tersier dibersihkan sehingga aliran lancar," ujar dia.

Menurut Andi, lahan pertanian perlu dibuatkan saluran pembuangan sehingga saat muncul genangan air cepat mengalir ke luar.

Selain itu, lanjut dia, para petani di DIY juga disarankan untuk mengurangi pemakaian pupuk urea karena berpotensi membuat tanaman mudah roboh.

"Tingkatkan pemakaian pupuk organik cair, pupuk hayati, Silika atau abu dapur untuk kekokohan tanaman," ucap Andi Nawa Candra.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta warga di DIY mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi pada puncak musim hujan yang diprediksi terjadi pada Februari 2024.

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas mengatakan pada tiga dasarian ke depan atau dasarian III Januari hingga dasarian II Februari 2024 curah hujan di DIY diprediksi berkisar antara 20-150 mm dengan kriteria rendah-menengah.

"Perlu diwaspadai pada periode musim hujan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan puting beliung yang berpotensi terjadi di daerah-daerah rawan bencana di wilayah D.I. Yogyakarta terutama di puncak musim penghujan," kata Reni.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top