Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Dirilis
Sarwo Edy menjelaskan untuk menangani itu, Bapanas melakukan program kegiatan penganekaragaman pangan, agar ke depan bagaimana kenyang itu tidak harus dengan nasi. Hal itu karena, IKP tidak terpisahkan dari FSVA yang merupakan indeks yang disusun dengan tujuan untuk mengevaluasi capaian pangan dan gizi di wilayah kabupaten, kota dan provinsi.
Karena itu, Bapanas melakukan pembinaan terhadap UMKM untuk melakukan industri pangan. Mengolah dari bahan baku yang banyak tumbuh di Indonesia dan jadi bahan pangan alternatif, pengganti nasi.
Sarwo Edy menerangkan FSVA dan skor PPH merupakan bagian dari sistem informasi pangan dan gizi yang sangat penting bagi pusat dan daerah dan menjadi indikator kinerja pembangunan pangan nasional dan daerah, sesuai UU Pangan Nomor 18 Tahun 2012.
Bangun Sinergi
Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Aida S Budiman, menekankan sinergi dari hulu ke hilir menjadi kunci untuk menjaga ketahanan pangan. Sinergitas tersebut sekaligus menjadi fokus kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) pada 2023. "Inilah fokus tahun kedua GNPIP, judulnya kita melakukan sinergi dan inovasi untuk ketahanan pangan nasional," kata Aida.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya