Waspadai Lonjakan Permintaan Jelang Ramadan
Tata kelola pangan masih lemah yang terlihat dari langkah pemerintah tak dapat mengantisipasi lonjakan permintaan jelang pemilu dan gangguan produksi akibat bencana alam.
JAKARTA - Kenaikan harga beras harus cepat diantisipasi karena berpotensi menimbulkan masalah baru. Apalagi dalam beberapa waktu terakhir terjadi gonjang-ganjing politik. Masalah politik beriringan dengan ekonomi akan menimbulkan krisis.
Demikian ditegaskan Direktur Eksekutif Indef, Esther Ari Astuti, merespons kenaikan harga beras dalam beberapa waktu terakhir. "(Kenaikan harga beras) harus cepat diselesaikan sebab jika tidak bisa seperti kasus 1998, di mana masalah politik bersamaan dengan ekonomi," tegas Esther kepada Koran Jakarta, Selasa (13/2).
Menurut dia, kenaikan harga beras ini juga dipicu dengan kebiasaan membagi bantuan pada saat kampanye untuk meraih suara lebih banyak. Tren itu akan mendorong kenaikan harga dari sisi lonjakan permintaan sehingga memicu inflasi.
Kondisi ini diperparah dengan banjir di beberapa lokasi yang menjadi sentra produksi beras sehingga menghambat distribusi pangan ke konsumen.
Pasokan beras saat ini ditopang oleh carry over stock panen raya dan panen gadu sebelumnya. Selain itu juga ditopang dari panen yang berlangsung terbatas di sebagian kecil daerah. Kondisi pasokan yang terbatas tersebut mendorong kenaikan harga gabah di tingkat petani maupun penggilingan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya