Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Fit & Proper Test -- Naikkan Honor Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara

Peserta Tawarkan Cara Keluar dari Krisis Pemilu

Foto : istimewa

Calon anggota KPU, Betty Epsilon Idroos

A   A   A   Pengaturan Font

Sementara itu, calon anggota KPU lainnya, Hasyim Asy'ari, mengatakan KPU bertugas melayani seluruh pemilih dan peserta pemilu. Maka, tidak boleh memilih-milih dalam menyampaikan informasi. "Apa pun informasi yang dimiliki oleh KPU, harus disampaikan kepada semua peserta pemilu, tidak boleh pilih-pilih," kata Hasyim.

Dia juga menjelaskan terkait menjaga imparsialitas seperti terdapat dalam buku Why Electoral Integrity Matters karya Pippa Norris. Menurutnya, fungsi KPU untuk menjaga imparsialitas sering disalah mengerti sebagai perilaku menjaga jarak yang sama dengan seluruh peserta pemilu. Padahal, menjaga imparsialitas adalah menjalin kedekatan yang sama dengan seluruh peserta pemilu.

Berdasarkan pengalaman Pemilu 2019 lalu, dia menjelaskan, beban kerja paling berat berada di pundak Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). "Ini ada kaitannya dengan aturan perundang-undangan, di mana perhitungan harus selesai hari yang sama pemungutan suara," jelas anggota KPU Periode 2017-2022 itu.

Naikkan Anggaran

Menurut petahana ini, dengan beban kerja berat, petugas KPPS hanya mendapat honor 500 ribu rupiah. Mereka menanggung beban begitu panjang, ditambah lagi mendapat berbagai tekanan. "Sekiranya disetujui, kami mohon tambahan anggaran untuk anggota KPPS supaya lebih semangat," harap Hasyim.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara, Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top