Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Peserta BSBI Diharapkan Bantu Promosi Pariwisata Banyuwangi

Foto : ANTARA/Yashinta Difa

Para peserta program BSBI tampil memeriahkan pembukaan lomba balap sepeda "Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2023", dengan menampilkan tari Seblang Bakungan di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, pada Sabtu (29/7).

A   A   A   Pengaturan Font

“Ke depannya diharapkan mereka bisa menjadi brand ambassador, untuk menceritakan bahwa di Indonesia ada daerah seperti Banyuwangi yang adalah tempat asyik untuk berwisata dan memiliki keindahan alam yang unik seperti Gunung Ijen."

Para pemuda berbagai negara yang mengikuti program Beasiswa Seni dan Budaya (BSBI) di Banyuwangi diharapkan ikut membantu mempromosikan budaya dan pariwisata daerah tersebut.

Sebagai bagian dari kegiatan mereka di Banyuwangi, sembilan peserta BSBI mengisi acara pembukaan ajang balap sepedaBanyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2023,dengan penampilan tariSeblang Bakungandi Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, pada Sabtu pagi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi M Yanuar Bramudamengatakan kehadiran para siswa BSBIitu menunjukkan Banyuwangi memiliki potensi yang luas.

"... Banyuwangi tidak hanya memiliki seni dan budaya yang kuat, tetapi bisa menjadi pusat studi yang tepat bagi wisatawan yang ingin mempelajari seni dan budaya Indonesia," kata Yanuar.

BANYUWANGI -- Dia berharap keikutsertaan para pemuda mancanegara dalam memeriahkan ajang balap sepeda itu bisa menunjukkan bahwa Banyuwangi adalah destinasi yang nyaman bagi wisatawan yang memiliki minat khusus, seperti wisata olahraga (sport tourism).

Apalagi, kata Yanuar, Banyuwangi dikenal dengan keberadaan Gunung Ijen yang memiliki karakteristik unik yaitu danau kawah bersifat asam --tetapi tidak berbahaya-- serta fenomena api biru(blue fire).

"Dengan begitu, ini bisa menjadi sarana promosi bagi siswa BSBI yang akan pulang ke negara masing-masing," ujar dia.

"Ke depannya diharapkan mereka bisa menjadibrand ambassador,untuk menceritakan bahwa di Indonesia ada daerah seperti Banyuwangi yang adalah tempat asyik untuk berwisata dan memiliki keindahan alam yang unik seperti Gunung Ijen," tutur Yanuar, menambahkan.

Selama hampir dua bulan berada di Banyuwangi, sembilan peserta BSBI dari Filipina, Australia, India, Kazakhstan, Rusia, Timor Leste, dan Indonesia telah mempelajari dua tari tradisional dan memainkan alat musik gamelan.

Pertunjukan tari yang dibawakan para peserta BSBI dalam pembukaanBanyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2023,adalah penampilan kedua mereka setelah sebelumnya mereka tampil dalamBanyuwangi Ethno Carnivalpada 8 Juli 2023 dengan membawakan tariPaju Gandrung.

BSBI sendiri dicetuskan pada 2003 dan diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri RI sebagai komitmen Indonesia dalam forumSouth West Pacific Dialogue(SWPD).

Saat itu, BSBI diberikan kepada 12 peserta dari enam negara anggota SWPD yaitu Australia, Fiji, Papua Nugini, Timor Leste, Filipina, dan Indonesia sendiri.

Hingga 2022, program BSBI telah diikuti oleh 1.024 peserta dari 83 negara.

Tahun ini, diikuti oleh 45 peserta dari 34 negara, BSBI diselenggarakan dengan tema"Indonesia, Home of Diversity"dan bertujuan untuk memberikan gambaran Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya daerah.

Para peserta dibagi ke lima sanggar senimitra BSBI, yakni Sanggar Tari dan Musik Syofyani (Padang), Gubang Art Community (Tenggarong, Kutai Kartanegara), Sanggar Ayodya Pala (DKIJakarta), Sanggar Seni Semarandana (Bali), serta Sanggar Langlang Buana (Banyuwangi).


Redaktur : -
Penulis : Antara, Sujar

Komentar

Komentar
()

Top