Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pesawat Kepresidenan RI Ganti Warna Jadi Merah, Pengamat : Masih Saja Foya-Foya

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pergantian warna pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau BBJ 2 dari biru menjadi merah putih, ramai jadi perbincangan di media sosial. Perubahan warna pada pesawat Kepresidenan diduga mencapai sekitar Rp 2,1 miliar.

Pengamat penerbangan Alvin Lie mengungkapkan total biaya pengecatan pesawat kepresidenan ini, dari unggahannya di akun Twitter pribadinya @alvinlie21. Ia menjelaskan total biaya cat ulang pesawat setara B737-800 berkisar US$ 100 ribu hingga US$ 150 ribu atau sekitar Rp 1,4 miliar hingga Rp 2,1 miliar.

"Hari gini masih saja foya-foya ubah warna pesawat kepresidenan. Biaya cat ulang pesawat setara B737 berkisar antara US$ 100 ribu sampai dengan US$ 150 ribu. Sekitar Rp 1,4 miliar sampai dengan Rp 2,1 miliar," tulis Alvin, Selasa (3/8/2021).

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono memberikan penjelasan terkait pengecatan ulang pesawat kepresidenan. Pengecatan sudah direncanakan sejak tahun 2019 lalu dalam rangka menyambut perayaan HUT ke-75 RI di tahun 2020..

"Benar, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau Pesawat BBJ 2 telah dilakukan pengecatan ulang. Pengecatan Pesawat BBJ 2 sudah direncanakan sejak tahun 2019, terkait dengan perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2020. Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan heli Super Puma dan Pesawat RJ," ujar Heru dalam keterangan tertulis.

Heru juga menjelaskan terkait kabar yang berkembang di media sosial, bahwa pengecatan ulang pesawat kepresidenan Indonesia-1 atau BBJ 2 sudah direncanakan sejak dua tahun lalu dan bukan bentuk foya-foya keuangan negara di tengah pandemi.

"Dapat dijelaskan, bahwa pengecatan pesawat ini telah direncanakan sejak tahun 2019, serta diharapkan dapat memberikan kebanggaan bagi bangsa dan negara," tutur Heru.

Heru menjelaskan bahwa pengecatan dilakukan bersamaan dengan jadwal perawatan rutin pesawat BBJ 2. Namun, pada 2019, pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin sehingga, pengecatan terlebih dahulu dilakukan untuk heli Super Puma dan pesawat RJ.

"Perawatan rutin pesawat BBJ 2 jatuh pada tahun 2021, merupakan perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik, maka tahun ini dilaksanakan perawatan sekaligus pengecatan yang bernuansa merah putih sebagaimana telah direncanakan sebelumnya. Waktunya pun lebih efisien, karena dilakukan bersamaan dengan proses perawatan," ucap Heru.

Heru menjelaskan anggaran untuk pengecatan pesawat kepresidenan itu sudah dialokasikan dalam APBN.

"Perlu kami jelaskan bahwa alokasi untuk perawatan dan pengecatan sudah dialokasikan dalam APBN. Selain itu, sebagai upaya untuk pendanaan penanganan COVID, Kementerian Sekretariat Negara juga telah melakukan refocusing anggaran pada APBN 2020 dan APBN 2021, sesuai dengan alokasi yang ditetapkan Menteri Keuangan," kata Heru.

"Dapat pula kami tambahkan bahwa proses perawatan dan pengecatan dilakukan di dalam negeri, sehingga secara tidak langsung, mendukung industri penerbangan dalam negeri, yang terdampak pandemi," pungkas Heru.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Aris N

Komentar

Komentar
()

Top