Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Usaha

Perusahaan Tower Dapat Pinjaman USD 375 Juta

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memperoleh pinjaman bergulir (revolving credit) dari bank dengan tenor terpanjang dan termurah senilai 375 juta dollar AS. Fasilitas ini memiliki jatuh tempo 5 tahun dan 6 bulan dengan suku bunga Libor ditambah 175 basis poin.

CEO Tower Bersama Infrastructure, Hardi Wijaya Liong, mengatakan fasilitas pinjaman revolving akan digunakan untuk membayar lebih awal pinjaman fasilitas A sebesar 400 juta dollar AS.

"Kami memiliki struktur utang yang sangat kuat dengan utang jangka panjang yang telah terlindung nilai dan ketersediaan komitmen kredit yang cukup. Kami memiliki fleksibilitas untuk terus tumbuh secara organik, membiayai akuisisi, pembiayaan kembali utang dan meningkatkan inisiatif pengembalian untuk pemegang saham. Dampak dari transaksi terbaru ini adalah untuk memperpanjang rata-rata tenor struktur utang kami," ungkapanya, Selasa (2/7).

Per 31 Maret 2019, total pinjaman kotor (gross debt) TBIG, jika bagian pinjaman dalam mata uang dollar AS yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar 19,88 triliun rupiah dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar 12,7 triliun rupiah.

Dengan saldo kas yang mencapai 235 miliar rupiah, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi 19,65 triliun rupiah dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi 12,46 miliar rupiah.

Menggunakan EBITDA kuartal pertama 2019 yang disetahunkan, rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 3,2x, memberikan TBIG cukup ruang untuk menggunakan pinjaman tambahan berdasarkan financial covenants untuk tidak lebih dari 5,0x rasio pinjaman senior bersih (net senior debt) terhadap EBITDA yang disetahunkan untuk pinjaman bank.

CFO Tower Bersama Infrastructure, Helmi Yusman Santoso, mengutarakan selama empat tahun terakhir, Perseroan telah secara sukses mengakses pinjaman bank dan pasar obligasi dengan secara konsisten mendapatkan suku bunga yang murah dan jangka waktu yang lebih panjang.

"Sebagai perusahaan menara, kami membangun aset berumur panjang hanya apabila kami memiliki kontrak jangka panjang dan terjamin dari operator telekomunikasi berperingkat tinggi. Kami mempertahankan strategi lindung nilai bijaksana kami dengan menggunakan instrumen derivatif lindung nilai sesuai dengan jatuh tempo utang. Kepastian kontrak kami secara signifikan mengurangi risiko dari arus kas, yang dimengerti oleh para kreditur kami," kata Helmy.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top