Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perusahaan Teknologi Pertanian Global Dorong Praktik Pertanian Berkelanjutan

Foto : Istimewa

Aera persawahan padi.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Perusahaan teknologi pertanian, Syngenta fokus mendorong pertanian berkelanjutan. Penerapan pertanian berkelanjutan merupakan langkah tepat menghadapi perubahan iklim.

"Perubahan iklim memberi ancaman nyata bagi biotik dan abiotik makanya perlu bagi petani untuk menerapkan pertanian berkelanjutan," ucap Head of Business Syngenta Indonesia, Midzon Johannis, dalam acara Media Gathering di Jakarta, Senin (6/12).

Dia menambahkan, tantangan perubahan iklim semakin nyata. "Kami di Syngenta menanganinya dengan berlandaskan pada Good Growth Plan yang diharapkan akan berdampak secara global," ujar Midzon.

Seperti diketahui, untuk mendukung praktik pertanian berkelanjutan, perusahaan itu memiliki komitmen The Good Growth Plan (GGP). Good Growth Plan ini telah diakui menjadi program keberlanjutan yang paling komprehensif yang berfokus pada petani dan lahan pertanian.

Ada enam komitmen dalam GGP dan keenam komitmen itu telah mencapai tujuannya pada 2020. "Keberhasilannya 14 juta hektar lahan pertanian berhasil diselamatkan dari degradasi, dan keanekaragaman hayati meningkat di 8 juta hektar lebih lahan pertanian,"ujarnya.

Dia menjelaskan, pertengahan 2020, program Good Growth Plan melanjutkan evolusinya dengan empat komitmen baru yang harus dicapai hingga 2025.

Komitmen baru itu berambisi mengurangi jejak rekam karbon pada pertanian dan membantu petani menghadapi pola cuaca ekstrim yang disebabkan oleh perubahan iklim global.

Empat komitmen baru Good Growth Plan tersebut ialah mempercepat inovasi bagi petani dan alam, mengusahakan pertanian yang netral karbon, membantu pekerja pertanian tetap sehat dan selamat, dan bermitra menciptakan dampak.

General Manager Syngenta Indonesia Kazim Hasnain mengatakan, selama pandemi Syngenta telah mendidik 153 ribu petani memanfaatkan teknologi digital. "Sehingga petani tetap dapat belajar mengenai praktik pertanian yang baik dan tepat mempertahankan produktivitas, dan berbagi pengetahuan strategi pangan yang baru," ungkap Kazim.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top