Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemanfaatan Limbah

Perusahaan Taiwan Ubah Masker Jadi "Charger" Ponsel

Foto : istimewa

Daur Ulang l “Charger” ponsel yang komponennya terbuat dari masker bekas yang didaur ulang oleh perusahaan asal Taiwan, Miniwiz.

A   A   A   Pengaturan Font

TAIPEI - Sebuah perusahaan Taiwan menyatakan mendaur ulang masker bekas menjadi komponen dari alatchargerponsel. Menurut penelitian Massachusetts Institute of Technology, pandemi Covid-19 diperkirakan menghasilkan hingga 7.200 ton limbah medis tiap hari, sebagian besar adalah masker sekali pakai.

Pandemi Covid-19 telah menghasilkan gelombang limbah medis yang sangat besar, kebanyakan adalah masker sekali pakai yang dibuat dari polimer plastik. Perusahaan Taiwan Miniwiz menyatakan mengubah masker bekas itu menjadi komponenchargerponsel.

Perusahaan itu membuat mesin Trashpresso yang mengkombinasikan alat pencincang, kompresor dan lengan mekanis untuk secara otomatis memproduksi komponenchargeritu.

CEO Miniwiz, Arthur Huang, mengatakan, ini merupakan kegiatan menggunakan kembali plastik yang terdapat di sebagian besar masker wajah.

"Pandemi Covid-19 ini menimbulkan begitu banyak limbah. Begitu banyak limbah materi sekali pakai, terutama semua limbah plastik yang sebenarnya digunakan untuk melindungi diri kita sendiri," ungkap Huang. "Limbah plastik ini, khususnya masker, hampir 100 persennya dibuat dari plastik, ini bahan yang berbasis polipropilen. Dan kami berpikir seandainya kami dapat mengubah polusi ini, daripada membuang begitu saja, atau membuangnya ke tempat pembuangan sampah akhir dan mengolahnya dengan buruk, bagaimana kalau kita mengubahnya menjadi produk berharga semasa pandemi ini? Jadi, kami berpikir untuk menggunakannya dan mengubahnya menjadi generasi baru charger digital nirkabel," imbuh dia.

Limbah masker digunakan untuk membuat cangkang plastik, yang kemudian dirakit menjadi charger nirkabel dengan berbagai komponen elektronik lainnya. Robot-robot mencencang masker tersebut, memanaskannya, dan mengubahnya menjadi semacam adonan plastik. Bank Taiwan Fubon Financial, berkolaborasi dengan Miniwiz untuk menawarkanchargeritu ke semua karyawannya.

"Kami mengumpulkan sekitar 10 ribu masker, ditambah dengan bahan yang disediakan Miniwiz, kami membuat lebih dari 40 ribuchargeruntuk karyawan kami. Karyawan kami sangat senang mendapatkan hadiah ini karena setiapchargerberbeda karenadibuat dari masker yang didaur ulang," kata Wakil Presiden Eksekutif Fubon Financial, Cindy Lin.

Miniwiz tidak berencana mengkomersialisasikanchargerponsel itu, tetapi telah menjual beberapa barang lain di situs webnya dari plastik yang didaur ulang, namun bukan berasal dari masker tetapi dari pot bunga dan kacamata.

Lama Terurai

Masker sekali pakai, sarung tangan dan berbagai jenis alat pelindung diri (APD) merupakan bagian penting dari perlindungan pribadi selama pandemi virus korona. Benda-benda itu juga menimbulkan masalah polusi di seluruh dunia, mengotori jalan-jalan dan membuat sejumlah besar plastik berbahaya dan limbah lainnya masuk ke tempat pembuangan sampah akhir, sistem pembuangan air dan lautan.

Laporan Desember 2020 yang disiapkan kelompok advokasi OceansAsia mendapati hampir 1,6 miliar masker membanjiri lautan pada 2020 saja, berdasarkan perkiraan produksi global dan faktor-faktor lainnya.

OceansAsia mengatakan perlu waktu hingga 450 tahun bagi masker untuk dapat terurai. VoA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top