Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perusahaan Pembiayaan Dituntut Terus Meningkatkan Bisnis Model

Foto : Istimewa

PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) menggelar talkshow bersama Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), BRI Danareksa Sekuritas dan Hyundai Mobil Indonesia dengan tema “Strategi Pendanaan Perusahaan Pembiayaan di tengah Ketatnya Likuiditas dan Pemburukan Kualitas Pembiayaan” baru-baru ini di halaman Kantor Pusat BRI Jakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

Wahyudi Darmawan dalam kesempatan itu menyatakan bahwa dampak dari ketidakstabilan kondisi ekonomi global dan domestik yang masih belum stabil tercermin pada peningkatan Non Performing Finance (NPF) di sektor perusahaan pembiayaan, sehingga menuntut perusahaan pembiayaan agar terus mengembangkan bisnis modelnya.

"Kondisi saat ini menuntut perusahaan pembiayaan di Indonesia untuk mengembangkan bisnis model yang maju," kata Wahyudi.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi menambahkan bahwa kondisi saat ini masih belum stabil walaupun telah berlalunya pemilu dan lebaran. Hal tersebut disebabkan karena 80 persen rakyat Indonesia mendahulukan pemenuhan kebutuhan pangan dan saat ini memang harga pangan memang sedang meningkat seperti beras yang meningkat sebesar 35 persen, sehingga prirotas debitur memperioritaskan membeli kebutuhan pangan.

Menurut Suwandi, perusahaan pembiayaan di Indonesia dinilai masih jauh di bawah perusahaan pembiayaan di Jepang. Model bisnis perusahaan pembiayaan di Indonesia masih seperti perusahaan pembiayaan di Jepang pada 1970. Dengan demikian, Suwandi meyakini perusahaan pembiayaan di Indonesia masih memiliki banyak ruang untuk bisa lebih berkembang dan lebih maju.

"Perusahaan pembiayaan di Indonesia masih memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan dengan model bisnis yang berkembang dan maju. Produk-produk pembiayaan terus berinovasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat selain pembiayaan kendaraan bermotor seperti refinancing dan ditawarkan kepada debitur yang telah hampir selesai tenor pembiayaannya dan memiliki credit scoring yang baik," sambung Suwandi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top