Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Usaha

Perusahaan Mesti Punya Standar Digital Industri 4.0

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Perusahaan-perusahaan di Indonesia mesti mempunyai sertifikasi kesiapan memasuki revolusi industri 4.0. Sebab, saat masyarakat menikmati manfaat Internet of Things (IoT) yang nirkabel dan Industrial Internet of Things (IIoT), berbagai risiko tidak dapat dihindari.

Menurut Chairman of Excecutive Board of Management TUV Rheinland AG, Michael Fuebi, industri 4.0 tidak sebatas transformasi digital di dalam ruang lingkup perusahaan, tapi juga di luar perusahaan.

"Revolusi 4.0 juga terkait dengan komunikasi antara perusahaan dan pemasok, serta stakeholder lain, sehingga dukungan berbagai hal, termasuk infrastruktur menjadi hal yang penting," ujar Fuebi di Jakarta, pekan lalu (2/11).

Fuebi kemudian menyontohkan pada tahun 2016, frekuensi, cakupan, dan kecanggihan serangan siber telah mencapai tingkatan baru.

Hal ini membuat para pelaku bisnis menuntut adanya solusi untuk mengamankan sistem suplai pusat, pertukaran data yang aman, dan adanya sistem produksi yang bisa diandalkan.

Dia menambahkan, selain integrasi keselamatan fungsional untuk melindungan bisnis dari gangguan teknis, serta serangan keamanan siber yang biasa terjadi, ada juga kebutuhan yang berkaitan dengan pengamanan otomatisasi proses serta kontrol untuk mencegah kegagalan sistem.

"Kehadiran kami di Indonesia bukan hanya ingin memberikan efisiensi dan biaya yang lebih rendah kepada perusahaan, tapi kami juga ingin mengamankan data, jaringan, serta sistem produksi yang dimiliki pelanggan," katanya.

TUV Rheinland merupakan perusahaan asal Jerman y a n g lebih dari 145 tahun fokus pada penyedia layanan pengujian, inspeksi, dan sertifikasi. Khusus untuk meningkatkan kemampuan meraih peluang bisnis di era Industri 4.0 melalui transformasi digital,

TUV Rheinland menyediakan layanan antara lain konsultasi, desain solusi, penerapan, pengujian, dan sertifikasi Industrial Control Systems (ICS) yang disediakan untuk operator infrastruktur, manufaktur, insinyur pabrik, dan integrator sistem di tingkat global.

Kesamaan Definisi

Chief Operating Officer TÜV Rheinland AG, Ralf Scheller, menambahkan sebagai pendukung utama pengembangan perdagangan dan perekonomian antara Asia dan Jerman, Rheinland dikenal sebagai pendukung untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di aspek keselamatan dan kualitas.

"Kami akan menyamakan definisi industri 4.0 terlebih dulu agar para perusahaan mempunyai kesemaaan pandangan. Di sinelah peran Rheinland, yakni menjawab tantangan dari interaksi antara manusia, teknologi, dan lingkungan," ujarnya. yok/AR-2

Komentar

Komentar
()

Top