Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 23 Sep 2023, 00:00 WIB

Perusahaan Bahan Bakar Fosil Diminta Hindari COP28 jika Tak Beri Solusi

CHRISTIANA FIGUERES Mantan Ketua Iklim PBB - Alih-alih melakukan semua yang mereka lakukan dan menerapkan kapasitas teknis mereka yang luar biasa, mereka malah melakukan hal sebaliknya.

Foto: EZEQUIEL BECERRA / AFP

NEW YORK - Mantan Ketua Iklim PBB, Christiana Figueres, mengatakan sudah kehilangan kesabaran terhadap perusahaan-perusahaan bahan bakar fosil dan mereka harus menghindari KTT Iklim Conference of the Parties 28 (COP-28) di Dubai jika industri tersebut menolak menjadi bagian dari solusi.

Dikutip dari The Straits Times, saat berbicara pada konferensi dengan tema Iklim Mengubah Segalanya di sela-sela Majelis Umum PBB, Figueres, salah satu negosiator utama Perjanjian Paris 2015, mengatakan bahwa industri telah gagal menghasilkan keuntungan yang "di luar batas" dalam mengembangkan energi terbarukan.

"Alih-alih melakukan semua yang mereka lakukan dan menerapkan kapasitas teknis mereka yang luar biasa, mereka malah melakukan hal sebaliknya," kata Figueres, di New York, Kamis (22/9).

Figueres selama bertahun-tahun berpendapat bahwa industri minyak dan gas harus ikut serta dalam diskusi iklim. Namun pada Juli, dia menulis opini di Al Jazeera. "Saya pikir perusahaan bahan bakar fosil bisa berubah. Saya salah. Kesabaran saya sudah habis," kata Figueres tentang perubahan pendapatnya.

Melobi Pemerintah

Menurut Figueres, perusahaan minyak dan gas telah memperlambat komitmen dekarbonisasi mereka, memberikan dividen yang besar kepada pemegang saham, dan melobi pemerintah untuk membatalkan komitmen iklim.

Ketika ditanya apakah dia akan menyambut mereka pada perundingan dua minggu di Dubai yang dimulai pada akhir November, Figueres mengatakan hal ini akan bergantung pada apakah mereka hadir untuk membantu dan mempercepat dekarbonisasi atau "apakah mereka benar-benar bertindak untuk mencapai tujuan tersebut".

Persoalan partisipasi industri minyak merupakan isu yang sangat kontroversial di kalangan komunitas aksi iklim, meskipun presiden yang ditunjuk dalam perundingan tersebut, Sultan Al Jaber, adalah seorang eksekutif perminyakan.

Figueres mengatakan sektor yang menjadi asal Presiden COP tidaklah relevan karena sesuai dengan mandatnya, dan dalam hal ini, dia memberikan pujian yang hati-hati.

Meskipun pada awalnya dia skeptis bahwa Al Jaber dapat memisahkan kepentingan nasional negaranya dari kepentingan global, dia mengatakan "akhir-akhir ini saya melihat dia bergerak ke arah itu, dan saya merayakannya".

"Saya pikir dia telah memahami tanggung jawab politik internasional, tanggung jawab multilateral yang menyertai kepresidenan tersebut."

Al Jaber berpidato di pertemuan puncak iklim PBB pada Rabu, mengakui penghentian penggunaan bahan bakar fosil tidak bisa dihindari dan penting.

Sebelumnya, seperti dikutip dari Antara, sebanyak 200 perusahaan dan organisasi dunia memublikasikan surat terbuka berisi tuntutan untuk meningkatkan target energi terbarukan tiga kali lipat lebih besar atau setara 11 ribu gigawatt (GW) pada COP-28.

"Kami sebuah grup yang terdiri dari 200 organisasi global, dengan tegas menyerukan kepada pemimpin-pemimpin dunia dan berbagai pihak terkait Perjanjian Paris untuk menyepakati target global energi terbarukan tiga kali lipat lebih besar menjadi setidaknya 11 ribu GW pada 2030 dalam COP28 tahun ini," kata Communications Officer the Global Renewables Alliance (GRA), Rachel Cheng, sebagaimana isi surat tersebut yang diterima di Jakarta.

Selanjutnya dalam surat itu, juga digarisbawahi bahwa gebrakan langkah dalam pertumbuhan energi terbarukan pada dekade ini dikombinasikan dengan peningkatan efisiensi energi akan menjadi cara tercepat dan paling hemat biaya untuk mendekarbonisasi ekonomi global.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.