Perubahan Iklim, Tantangan Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional
Produksi pangan bakal terancam karena hilangnya keseimbangan lingkungan akibat kebergantungan pada energi kotor.
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai mengikuti peringatan HUT ke-77 TNI di Jakarta, Rabu (5/10), menyatakan upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional saat ini dihadapkan pada masalah perubahan iklim.
Indonesia walaupun sudah memiliki modal positif dengan pengakuan dari International Rice Research Institute (IRRI) pada pertengahan Agustus lalu, namun itu jadi pelecut untuk terus memperbaiki ketahanan pangan nasional.
Jokowi mengaku ada kekhawatiran secara pribadi terkait iklim di Tanah Air yang dalam dua tahun terakhir cenderung basah. "Ini kita sudah mendapatkan basah lebih dari dua tahun, yang saya takutkan kalau kita mendapatkan kering juga dalam waktu yang sama," kata Presiden.
Sebab itu, Kepala Negara meminta jajarannya untuk senantiasa mempersiapkan berbagai hal untuk menjaga ketahanan pangan nasional. "Semuanya sudah saya sampaikan harus siap, karena kita rapat urusan pangan dan energi itu setiap minggu. Biasanya enam bulan sekali, ini sudah setiap minggu," kata Jokowi.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan kawasan food estate atau lumbang pangan dikembangkan di sejumlah wilayah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional yang berkedaulatan dan mandiri.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya