Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemanasan Global

Perubahan Iklim Sebabkan 132 Juta Penduduk Dunia Jatuh Miskin

Foto : ANTARA/M RISYAL HIDAYAT

SAMPAIKAN MATERI I Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional TPB/ SDGs Kementerian PPN/Bappenas Yanuar Nugroho menyampaikan materi dalam Seminar Hari Pers Nasional 2024 di Jakarta, Minggu (18/2).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Potensi kerugian ekonomi Indonesia 2020-2024 akibat dampak perubahan iklim diperkirakan mencapai 544 triliun rupiah dengan asumsi jika tidak ada intervensi kebijakan (business as usual). Potensi kerugian itu menurut Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional SDGs Bappenas, Yanuar Nugroho, karena peningkatan kejadian bencana hidrometerologi.

Hal itu disampaikan Yanuar di seminar bertajuk " Selamatkan Planet Bumi dari Dampak Perubahan Iklim melalui Prinsip ESG" yang dilenggarakan pada rangkaian peringatan Hari Pers Nasional 2024 di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Minggu (18/2).

Kerugian ekonomi jelasnya karena peningkatan kejadian bencana hidrometerologi berupa 3.544 kejadian bencana alam pada 2022. Kerugian ekonomi akibat bencana rata-rata mencapai 22,8 triliun rupiah per tahun dengan jumlah kematian akibat bencana hirometereologi selama 10 tahun terakhir mencapai 1.183 orang.

Sementara itu, laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) kata Yanuar juga memperingatkan kemungkinan pemanasan bumi hingga 1,5 derajat Celcius dalam satu dekade atau dua dekade mendatang (code red for humanity).

Hal itu berarti dalam satu dekad ke depan, perubahan ikim akan menyebabkan sekitar 32-132 juta penduduk dunia akan jatuh miskin. Selain itu, jumlah penduduk yang mengalami kekurangan air akan meningkat 4,8- 5,7 miliar jiwa pada 2050 mendatang.

Ancaman lainnya adalah suku permukaan global mencapai 1,09 derjat Celcius lebih tinggi dalam sepuluh tahun 2011-2020. Pada 2019 mereka juga mencatat konsentrasi karbondioksida di atmosfer merupakan yang tertinggi sejak dua tahun terakhir dan tingkat kenaikan permukaan laut nyaris tiga kali lipat dibandingkan tahun 1901-1971.

Sudah Mendidih

Dalam kesempatan yang sama, Senior Forest Campaigner Greenpeace Indonesia, Syahrul Fitra mengajak semua pihak melakukan langka nyata untuk mencegah planet bumi mendidih.

Bumi katanya sudah mendidih seperti disampaikan PBB, di mana pada Jumat,17 November 2023 lalu, suhu bumi sempat mencapai 2 derajat Celcius atau dibanding pra-industri.

Kenaikan suhu bumi tersebut melampaui Perjanjian Paris di mana dunia sepakat agar suhu Bumi tidak melampaui 1,5 derajat celsius secara ambisius atau 2 derajat celsius secara longgar.

Dia pun meminta insan pers agar terus memberitakan program-program penyelamatan bumi serta mengawasi dan mengoreksi aktivitas kegiatan ekonomi yang berpotensi merusak lingkungan. "Peran itu bisa dilakukan dengan memberitakan dan menyuarakan dampak kerusakan-kerusakan lingkungan akibat praktik bisnis pertambangan di Indonesia," kata Syahrul.

Peran pers kata Syahrul sangat dibutuhkan sebagai kontrol sosial pembangunan dan industri di Indonesia. Sebagai contoh, kerusakan alam yang terjadi di Sulawesi akibat penambangan nikel secara besar-besaran setelah diberitakan oleh sebuah majalah, maka beberapa minggu kemudian Pemerintah menetapkan satu perusahaan yang bermasalah dan ada yang ditetapkan tersangka.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top