Perubahan Iklim Menjadi Kekuatan Pendorong Utama Panas Ekstrem
ANTARA/HO-Anadolu/www.aa.com.tr
JENEWA - Perubahan iklim menjadi kekuatan pendorong utama yang menyebabkan panas ekstrem di seluruh dunia. Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organization (WMO) mengukur suhu selama periode dasar 30 tahun, yang terbaru adalah 1991-2020.
"Jadi, negara-negara yang melaporkan di atas periode tersebut menunjukkan suhunya lebih hangat daripada rata-rata 30 tahun. Untuk tujuan pemantauan iklim, kami menggunakan dasar pra-industri," kata juru bicara WMO, Clare Nullis kepada Anadolu, Rabu (14/8).
Nullis mengatakan perubahan iklim adalah kekuatan pendorong utama di balik panas yang berlebihan saat ini. Musim panas saat ini telah mencatat banyak rekor baru di stasiun-stasiun pengamatan, dengan beberapa negara Eropa tercatat mengalami situasi Juli terpanas, meskipun rekor tertinggi di benua ini tetap yang tercatat di Sisilia beberapa tahun yang lalu.
Suhu tinggi terus berlanjut di seluruh Eropa hingga Agustus, dengan Belgia kini menghadapi gelombang panas.
Institut Meteorologi Kerajaan Belgia telah mengeluarkan "peringatan oranye" untuk 12 dan 13 Agustus di sebagian besar negara tersebut karena suhu yang diperkirakan melebihi norma musiman, berkisar antara 30 hingga 35 derajat Celsius (86 hingga 95 derajat Fahrenheit), dan mencapai 36 derajat Celsius (hampir 97 derajat Fahrenheit) di dekat perbatasan Prancis.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya