Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelestarian Warisan Budaya

Perubahan Iklim Dapat Merusak Sawah Subak di Bali dan Situs-situs

Foto : ANTARA/NYOMAN HENDRA WIBOWO

Seorang perempuan berjalan di persawahan yang menerapkan pengairan lahan pertanian menggunakan pompa air bertenaga surya di Subak Lauh Batu, Desa Keliki, Gianyar, Bali, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pulau Bali dikenal memiliki hamparan sawah berwarna kuning kehijauan beriak di lanskap bagaikan ombak, hamparan sawah subak kuno menjadi saksi kekayaan warisan budaya pulau ini. Sistem irigasi yang rumit dan dikelola masyarakat ini telah menyuburkan tanah dan penduduknya, simbol keseimbangan yang rapuh antara alam dan tradisi.

Dikutip dari The Straits Times, seiring dengan semakin besarnya dampak perubahan iklim dari tahun ke tahun, hubungan yang harmonis ini pun terancam. Para ahli memperingatkan pada 2050, hamparan sawah subak yang indah dapat terancam punah, yang mengakibatkan lanskap dan cara hidup pulau itu berubah total. "Namun, skenario seperti itu dapat dihindari dengan tindakan pencegahan," imbuh mereka.

Sistem subak di Bali menduduki puncak daftar 50 situs Warisan Dunia UNESCO yang berisiko punah pada tahun 2050 akibat perubahan iklim, menurut sebuah studi oleh Climate X. Subak di Bali rentan terhadap banjir permukaan, panas ekstrem, dan kekeringan, catat studi yang dirilis pada bulan Agustus.

"Temuan kami menjadi peringatan keras bagi pemerintah, pegiat pelestarian, dan masyarakat global untuk memprioritaskan perlindungan planet kita, untuk melestarikan monumen kuno dan aset serta infrastruktur kita saat ini, dan untuk melindungi kehidupan saat ini dan di masa depan," kata kepala eksekutif dan salah satu pendiri Climate X, Lukky Ahmed.

Subak adalah sistem yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu yang menjamin distribusi air yang adil bagi semua petani dalam suatu komunitas tertentu. Air yang bersumber dari danau, sungai, atau mata air disalurkan melalui kanal, bendungan, desa, dan kuil, mengalir menuruni bukit untuk mengairi lahan subak.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top