Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pertunjukan Monolog tentang Sejarah Indonesia Siap Tampil di Eropa

Foto : Muhamad Ma'rup

Sutradara dan pemain dalam Regina Art Monologue Project, Wawan Sofwan, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (26/9).

A   A   A   Pengaturan Font

Wawan menerangkan, untuk pementasan tentang Soekarno sangat relevan dengan kondisi hari ini. Dia menyebut teks Indonesia Menggugat yang dibuat Soekarno tahun 1930 masih relevan dengan hari ini sebab memuat tentang kapitalisme dan imprealisme dalam bentuk lain.

Dia menambahkan, dalam pementasan "Besok Atau TIdak Sama Sekali" juga menyoroti bagaimana peran pemuda menjelang kemerdekaan. Menurutnya, hal tersebut penting karena pembahasan tentang proklamasi lebih banyak pada dua tokoh saja yaitu Soekarno dan Hatta.

"Bisa dilihat saat itu eskalasi peran pemuda semakin kuat. Kita itu hanya berfokus pada dua tokoh saja Seokarno dan Hatta. Padahal peristiwa sebenarnya bagaimana pemuda memaksa Soekarno dan Hatta untuk cepat memproklamasikan kemerdekaan," ucapnya.

Wawan mengatakan, Regina Art Monologue Project menyasar penonton Diaspora Indonesia juga masyarakat lokal yang tertarik baik pada tema monolog maupun seni pertunjukan teater itu sendiri. Pihaknya juga menyiasati penggunaan bahasa dengan menampilkan teks terjemahan saat pementasan berlangsung.

"Sekarang yang paling banyak dibawa itu tarian dan musik yang diperkenalkan. Kami ingin memperkenalkan sastra dan sejarah Indonesia seperti apa. Awalnya ragu karena selama ini ada anggapan sulit membawa teater ke luar karena unsur bahasa dan dominasi verbal," tandasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top