Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Perekonomian

Pertumbuhan Ekonomi KTI Bakal Lampaui KBI

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sekretaris Utama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Taufik Hanafi menyampaikan pertumbuhan ekonomi Kawasan Timur Indonesia (KTI) diproyeksikan lebih tinggi dibandingkan Kawasan Barat Indonesia (KBI).

"Sasaran pertumbuhan ekonomi nasional diproyeksikan berkisar 5,3-5,7 persen dengan proyeksi pertumbuhan di Kawasan Barat Indonesia berkisar 5,0-5,4 persen dan Kawasan Timur Indonesia 6,5-7,3 persen. Hal ini sebagai dampak dari keberlanjutan proses hilirisasi komoditas mineral di beberapa KTI," ungkapnya di Gedung Bappenas yang dipantau secara virtual, Jakarta, Kamis (23/2).

Namun, katanya, momentum di Kawasan Barat Indonesia juga perlu dijaga dengan memperkuat keterkaitan sektor industri dan jasa.

Dia menyatakan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2024 didukung peningkatan konsumsi masyarakat dan investasi seiring peningkatan aktivitas perekonomian domestik.

Faktor pendukung ekonomi lainnya adalah kontribusi dari industri-industri besar yang diharapkan dapat tumbuh tinggi seiring percepatan pelaksanaan transformasi ekonomi.

Strategi Kebijakan

Lebih lanjut, pemerintah turut memfokuskan pengurangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem dengan dua strategi kebijakan. Pertama adalah penajaman reformasi sistem perlindungan sosial (perlinsos), terutama upaya perbaikan atau peningkatan akurasi target melalui registrasi sosial dan penguatan integrasi program.

"Kedua, perluasan akses pelayanan dasar berkualitas, akses terhadap pasar kerja, modal, dan kewirausahaan, terutama untuk kelompok miskin dan rentan," kata Taufik.

Selain itu, pemerintah hendak mengurangi tingkat pengangguran dengan strategi menciptakan kesempatan kerja inklusif melalui pertumbuhan investasi padat karya, penumbuhan dan pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), belanja pemerintah yang diarahkan bersifat padat karya, dan penciptaan iklim ketenagakerjaan nan kondusif.

"Kemudian juga menyiapkan kebekerjaan dan keahlian angkatan kerja, melalui revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi, perwujudan sistem informasi pasar kerja yang komprehensif dan kredibel dan reformasi sistem perlinsos," ucap dia.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top