Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Perang

Pertempuran Himera Ciptakan Masa Damai bagi Yunani

Foto : AFP/ ludovic MARIN
A   A   A   Pengaturan Font

Perang Sisilia yang terjadi antara 600 SM hingga 289 SM adalah perang antara Yunani dan Kartago serta merupakan perang paling lama dalam sejarah kuno. Yunani berhasil mengalahkan Kartago dalam pertempuran Himera dan menciptakan masa damai yang lama sebelum kembali meletus.

Pertempuran Himera yang berlangsung selama beberapa dekade adalah salah satu pertempuran terpenting dalam Perang Sisilia. Pertempuran ini merupakan konflik antara Kartago dan Yunani di Pulau Sisilia antara 600 SM hingga 289 SM dan merupakan sebuah perang terpanjang pada zaman kuno.

Yunani pernah mengalami periode damai untuk beberapa lama. Namun kondisi ini dicapai setelah berhasil mengalahkan penjajah dari bangsa Kartago.

Kartago adalah sebuah kota kuno di Afrika utara yakni di sisi timur Danau Tunis. Didirikan pada abad 9 sebelum masehi (SM), lokasinya saat ini di dekat Kota Tunis di Tunisia. Kota ini menjadi penyokong peradaban bangsa Fenisia yang menyebar dari daerah pesisir Asia kecil sekarang disebut Libanon.

Pertempuran yang terjadi pada 480 sebelum Masehi (SM) disebut dengan Pertempuran Himera (Battle of Himera). Pertempuran Himera ini lebih terkenal sebagai Pertempuran Salamis atau sebagai Pertempuran Thermopylae.

Perang terjadi ketika pasukan Yunani Gelon, Raja dari Syracuse, dan Theron, tiran dari Agrigentum, mengalahkan kekuatan Kartago dari Hamilcar yang Magonid. Pertempuran ini mengakhiri perlawanan Kartago untuk mengembalikan tiran yang digulingkan Himera.

Para ahli juga sepakat bahwa pertempuran tersebut menyebabkan lumpuhnya kekuasaan Kartago di Sisilia selama beberapa dekade. Itu adalah salah satu pertempuran terpenting dalam Perang Sisilia, yaitu konflik antara Kartago dan Yunani di Pulau Sisilia antara 600 SM hingga 289 SM. Sebuah perang terpanjang pada zaman kuno.

Penemuan kuburan massal dari pertempuran pada tahun 2007 dan 2008 telah mengkonfirmasi lokasi dan sifat pertempuran tersebut. Para arkeolog menemukan kerangka puluhan tentara di kuburan yang menjadi korban kala bertempur.

Pertempuran Himera adalah salah satu pertempuran terbesar di dunia kuno, yang mempertemukan pasukan Kartago yang dipimpin oleh Jenderal Hamilcar melawan aliansi Yunani untuk menguasai Pulau Sisilia. Setelah perjuangan sengit di dataran pantai di luar Kota Himera di Sisilia, Yunani berhasil mengalahkan Kartago pada 480 SM dengan korban di kedua sisi.

Seiring berlalunya waktu, pertempuran Himera mencapai proporsi yang legendaris. Beberapa orang Yunani bahkan mengklaim bahwa hal itu terjadi pada hari yang sama dengan salah satu pertempuran terkenal di Thermopylae dan Salamis. Pada pertempuran ini Yunani berhasil mengusir Persia pada tahun yang sama.

"Sebelumnya pertempuran Himera yang begitu penting bagi Yunani, telah lama menjadi misteri. Catatan kuno tentang pertempuran tersebut, terjadi pada abad kelima SM ditulis oleh sejarawan Herodotus. Sedangkan catatan sejarawan Diodorus Siculus berjudul Orang Sisilia sangat bias, membingungkan, dan tidak lengkap," tulis John WI Lee, profesor sejarah di Universitas California di Santa Barbara, dikutip dari laman Archaeology.

Namun temuan arkeologi mulai mengubah banyak hal. Selama dekade terakhir, Stefano Vassallo dari pengawas arkeologi Palermo telah bekerja di situs Himera kuno. Penemuan Vassallo telah membantu menentukan lokasi pertempuran secara tepat, memperjelas catatan sejarawan kuno, dan menggali bukti baru tentang bagaimana tentara Yunani klasik bertempur dan mati.

Kota Idaman

Masyarakat di Sisilia dimulai pada pertengahan abad kedelapan SM, ketika orang-orang Yunani mendirikan koloni pertama mereka di Pulau Sisilia. Setelah itu orang-orang Kartago tiba dari Afrika utara untuk membangun kehadiran mereka di sana dari Fenisia.

Pulau strategi ini menjadi semacam hadiah yang didambakan oleh orang-orang Yunani dan Kartago. Kota Himera di Yunani, yang didirikan sekitar 648 SM, merupakan titik kunci dalam persaingan ini. Himera menguasai jalur laut di sepanjang pantai utara Sisilia serta jalur darat utama menuju selatan melintasi pulau.

Pada dekade pertama abad kelima SM, persaingan untuk mendominasi Sisilia semakin ketat. Gelon dari Syracuse dan Theron dari Akragas, keduanya penguasa kota-kota Yunani di pulau itu, membentuk aliansi tidak hanya untuk melawan kekuatan Kartago, tetapi juga untuk mendapatkan kendali atas Himera dari sesama orang Yunani.

Mereka segera mencapai tujuan mereka dan mengasingkan penguasa kota Yunani, yang kemudian meminta bantuan Kartago. Melihat peluang untuk meraih keunggulan dalam perjuangan Sisilia, pemimpin Kartago, Hamilcar, mengerahkan pasukannya. Panggung telah ditetapkan untuk pertempuran di Himera.

Penjelasan lengkap tentang apa yang terjadi selanjutnya datang dari Diodorus Siculus atau artinya Diodorus dari Sisilia. Sejarawan mengklaim bahwa Hamilcar berlayar dari Kartago dengan pasukan besar yang berjumlah sekitar 300.000 tentara, namun angka yang lebih realistis mungkin sekitar 20.000.

Di tengah perjalanan, armada Hamilcar menghadapi badai yang menenggelamkan kapal angkut yang membawa kuda dan keretanya. Tidak terpengaruh, sang jenderal mendirikan kamp tepi pantai yang dibentengi di pantai barat Himera untuk melindungi kapal-kapalnya yang tersisa dan membangun tembok untuk memblokir pendekatan daratan barat ke kota.

Para pembela Yunani yang kalah jumlah, keluar dari kota untuk melindungi wilayah Himera, dalam pertempuran pertama. Sebelum Vassallo memulai penggaliannya, para sarjana tidak dapat menentukan dengan tepat lokasi bentrokan tersebut.

Namun pada 2007, ia menemukan sudut barat laut tembok benteng kota. Ia juga menemukan bukti bahwa garis pantai telah bergeser sejak zaman kuno, karena lumpur yang dibawa dari sungai di atas Himera memperluas dataran tersebut.

Kedua penemuan ini memperjelas penjelasan Diodorus. Pertempuran tersebut pasti terjadi di dataran pantai antara tembok dan garis pantai kuno, yang pada abad kelima SM, lebih dekat ke kota dibandingkan sekarang.

Meskipun pasukan Yunani mendapat bala bantuan, mereka masih kalah jumlah. Pada akhirnya, mereka beruntung. Menurut Diodorus, pengintai dari kamp Gelon mencegat surat kepada Hamilcar dari sekutu yang berjanji akan mengirimkan kavaleri untuk menggantikan kerugian yang dideritanya di laut.

Gelon memerintahkan beberapa kavalerinya untuk menyamar sebagai sekutu Hamilcar yang datang. Mereka akan menerobos masuk ke kamp tepi laut Hamilcar dan kemudian membuat kekacauan. Tipu muslihatnya berhasil. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top