Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pertama, Tour de France Start dari Denmark

Foto : afp/JURE MAKOVEC

Tadej Pogacar

A   A   A   Pengaturan Font

KOPENHAGEN - Juara bertahan Tadej Pogacar menjadi favorit menang Tour de France (TdF) tahun ini. Covid-19 terus memberikan latar belakang yang mengganggu saat ajang balap sepeda paling bergengsi di dunia itu dimulai, Jumat (1/7).

TdF edisi ke-109 dimulai di Kopenhagen dan berlangsung tiga hari di Denmark sebelum menuju ke Prancis. Itu akan menjadi awal dari perjalanan sejauh 3.350 km untuk 22 tim yang masing-masing terdiri dari delapan pembalap. Balapan akan berakhir di Champs-Elysees di Paris pada 24 Juli ketika pemimpin Tim UEA Pogacar berupaya menorehkan sejarah merebut gelar ketiga berturut-turut di usianya yang masih muda, 23 tahun.

Grand Depart Denmark yang terbentang luas menampilkan uji waktu individu (individual time trial) 13 km pada hari pembukaan. Sementara itu, tantangan pada hari kedua adalah melintasi jembatan sejauh 20 km dan jalan sempit melalui perdesaan hijau pada etape ketiga.

"Semua orang di Denmark naik sepeda," ujar Direktur Tour de France, Christian Prudhomme. Ketua Federasi Bersepeda Denmark, Jens Peter Hansen, dan Wali Kota Kopenhagen, Sophie Haestorp Andersen,menyatakan bahwa bersepeda ada dalam 'DNA Denmark'.

Denmark adalah negara di mana perjalanan lima kali lebih banyak dilakukan dengan sepeda daripada dengan mobil. Juara dunia dari tim Ineos pembalap Italia Filippo Ganna difavoritkan untuk merebut kaos kuning (pemimpin keseluruhan) pada etape pembukaan. Sedangkan pembalap Belanda Mathieu van der Poel bisa menjadi orang yang meninggalkan Denmark dengan posisi terdepan.

Rombongan Tour de France pindah ke Prancis, Senin depan untuk pekan berbahaya yang menampilkan jalan tambang tua berbatu. "Tim akan menghadapi rintangan sulit. Diperkirakan banyak pembalap yang rontok setelah etape kelima," ujar Prudhomme tentang 11 sektor berbatu yang kemungkinan akan menentukan nasib seseorang di Arras, sebuah kota yang terkenal dengan parit, terowongan, dan kuburan Perang Dunia I.

Pada tahun 2018, Geraint Thomas dari Ineos muncul dengan keunggulan sekitar 90 detik atas rival utamanya di etape penentian tersebut. Dia kemudian memenangkan berhasil memenang TdF. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top