Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Pertama di Asia Selatan, Bangladesh Punya Terowongan Bawah Air

Foto : Antara/Xinhua

Foto terowongan bawah air Bangabandhu Sheikh Mujibur Rahman Tunnel ini diambil pada 26 November 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Bangladesh pada Sabtu lalu resmi memiliki terowongan bawah air yang dibangun bersama perusahaan China.

Bangunan itu tidak saja menjadi terowongan bawah air pertama di Bangladesh, tetapi juga di kawasan Asia Selatan.

Menurutlaporankantor berita China, Xinhua, terowongan bawah air itu diresmikan penggunaannya oleh Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan Duta Besar China untuk Bangladesh Yao Wen pada 29 Oktober.

Hasina menjadi orang pertama yang membayar tol untuk masuk terowongan bernama Bangabandhu Sheikh Mujibur Rahman Tunnel itu.

Terowongan itu, yang berada sekitar 242 km di sebelah tenggara ibu kota Dhaka, dibangun oleh perusahaan China Communications Construction Company Ltd.

"Ini peluang besar bagi masyarakat kedua negara dan bagi perdagangan serta pariwisata," kata warga setempat,Anand Barua, sembari menyebut China sebagai sahabat Bangladesh.

"Pihak China adalah mitra kami di terowongan ini. Kami sangat berterima kasih," sambung Barua seperti dikutip Xinhua.

Yu Jingtao, manajer proyek pembangunan terowongan ini, menjelaskan bahwa proyek tersebut dikerjakan berdasarkan rancangan, teknologi dan standar China.

Menteri Perhubungan Bangladesh Obaidul Quader menyebut terowongan tersebut sebagai "pencapaian monumental" yang mengantarkan Bangladesh ke era baru transportasi dan sumber kebanggaan nasional negaranya.

Terowongan itu, yang menghubungkan jalan tol Asian Highway(masih dalam rencana) dengan jalan tol Dhaka-Chattogram-Cox's Bazar,mempersingkat jarak dari Chattogram ke Cox's Bazar sampai 40 km.

Proyek ini memperlihatkan hubungan China yang semakin dekat dengan Bangladesh, juga dengan Asia Selatan.

MenurutlaporanBBC pada 15 Oktober, China menjadi kreditor terbesar dan sumber investasi penting bagi banyak negara berkembang, termasuk negara-negara Asia Selatan seperti Bangladesh, yang menempati posisi strategis dalam Prakarsa Sabuk dan Jalan (BRI) pemerintah China.

"Nepal, Sri Lanka, dan Bangladesh memandang BRI sebagai peluang mendiversifikasi lahan dan menarik investasi yang sangat dibutuhkan guna memodernisasi perekonomian mereka," kata Constantino Xavier, pakar dari Centre for Social and Economic Progress di New Delhi.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top