Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pendidikan Nasional | Peran Guru Akan Selalu Dibutuhkan

Persepsi Siswa terhadap Profesi Guru Mesti Diluruskan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Rendahnya minat para siswa terbaik untuk menjadi guru berdasar hasil angket Ujian Nasional SMA/MA/SMK mesti mendapat perhatian dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan semua pihak. Sebab, posisi guru sangat penting karena menjadi ujung tombak peningkatan kualitas pendidikan di Tanah Air.

Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, Totok Suprayitno, mengatakan solusi untuk masalah tersebut tidak hanya berada di lingkungan pendidikan saja. "Saya kira itu problem sosial kita juga terkait persepsi kita terhadap guru. Dari sisi kesejahteraan, saya kira guru sudah memiliki kesejahteraan yang jauh lebih baik. Apalagi yang sudah tersertifikasi," ujar dia, di Jakarta, Minggu (19/5).

Totok menjelaskan pemahaman siswa terkait profesi guru mesti diluruskan. Masih banyak siswa yang memandang guru dari sisi ekonomi bukan substansi. Padahal, saat ini dari sisi ekonomi guru sudah ada peningkatan terhadap kesejahteraan guru.

Untuk itu, Totok berharap ada keterlibatan semua pihak untuk membuat profesi guru diminati siswa dan dipersepsikan memiliki status sosial yang tinggi. Ia juga menekankan para guru agar bisa ikut berperan juga.

"Guru sendiri harus menjaga marwah bahwa pendidik menempati posisi yang tinggi, mulia, berharga, dan bermartabat. Jadi kedua pihak. Profesi ditinggikan iya, tapi yang menjadi profesi harus menjaga juga muruah," jelasnya.

Totok menerangkan undang-undang sudah memberikan akses luas untuk menjadi guru. Melalui PPG, lanjutnya, guru bisa berasal dari lulusan universitas mana saja dan tidak mesti lulusan Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK).

Totok juga menjelaskan kondisi rendahnya minat terhadap guru bukan hanya terjadi di Indonesia. Negara-negara maju seperti Amerika juga mengalaminya. "Itu terjadi atas kondisi sosial juga. Tapi, bukan berarti di Indonesia guru tidak bisa sejahtera," tandasnya.

Tidak Khawatir

Pelaksana Tugas Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Intan Ahmad, mengaku tidak khawatir dengan kondisi tersebut. Ia menyebut peran guru akan selalu dibutuhkan. Di UNJ sendiri sebagai salah satu LPTK, lanjutnya, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan jumlah pendaftar.

Terkait guru, menurut Intan, yang mesti jadi fokus adalah bagaimana meningkatkan kualitas dan menyesuaikan pembelajaran dengan perkembangan zaman. Pada titik inilah, lanjutnya, peran LPTK sangat penting sebagai penghasil tenaga-tenaga guru.

"LPTK akan memberikan pengetahuan yang sesuai dengan perkembangan zaman sehingga ketika mereka sudah menjadi guru akan mengajarkan kepada siswa-siswanya bahwa tantangan sekarang berbeda dengan tantangan masa lalu," jelasnya.

Menurut Intan, sejauh ini LPTK di Indonesia telah melakukan berbagai cara untuk menjaga bahkan meningkatkan kualitas guru yang dihasilkan. Caranya beragam, mulai dari melakukan studi banding ke luar negeri sampai memperketat program pengajaran untuk para calon guru.

"Kita sekuat tenaga LPTK ini untuk menghasilkan guru yang profesional. Makanya PPG kita buat sedemikain rupa untuk hasilkan guru-guru yang sesuai dengan perkembangan zaman. Seleksinya sangat ketat," terangnya. ruf/E-3

Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top