Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bahan Bakar I Pertalite dan Solar Terjaga Baik

Persediaan BBM Bersubsidi di Tangerang Aman

Foto : ANTARA/HO/Kementerian BUMN.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat melakukan pemantauan ke sejumlah SPBU di Kabupaten Tangerang untuk memastikan ketersediaan BBM.

A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah akan terus memantau agar BBM bersubsidi tepat sasaran.

TANGERANG - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, memastikan ketersediaan pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten aman.
Jaminan tersebut dikatakan Menteri Erick saat melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kemuning dan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Sabtu (20/8).
"Kami mengunjungi dua pom bensin, SPBU Kemuning dan SPBU Balaraja untuk mendengar mengenai pasokan BBM dari para petugas dan pelanggan. Syukurlah di SPBU Kemuning ketersediaan pertalite kembali terjaga. Di SPBU Balaraja, ketersediaan solar pun terpantau aman," ucapnya dalam keterangan tertulis diterima di Tangerang.
Ia mengatakan dari hasil pantauan di SPBU, pasokan pertalite dan solar terjaga dengan baik, meski sempat mengalami penurunan pasokan pada beberapa waktu sebelumnya. "Kita akan terus mendorong penerapan sistem MyPertamina agar BBM bersubsidi dapat benar-benar tepat sasaran," katanya.
Melalui platform tersebut, kata Erick, masyarakat yang berhak mendapat BBM bersubsidi mendapat perlindungan penuh dari pemerintah untuk mendapatkan akses BBM bersubsidi. "Kita terus berupaya agar BBM bersubsidi tepat sasaran. Sudah bukan eranya lagi yang mampu justru memakai BBM bersubsidi," ujarnya.
Ia mengungkapkan setelah melakukan pemantauan, dirinya langsung melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina untuk menjaga ketersediaan pasokan dan meningkatkan pelayanan terkait pasokan BBM bersubsidi kepada masyarakat. "Mari kita jaga pasokan BBM dan penggunaan BBM bersubsidi agar benar-benar tepat sasaran," kata dia.
Susun Skema
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pemerintah masih menyusun skema kenaikan harga untuk mengurangi beban subsidi dan kompensasi bahan bakar minyak (BBM) di APBN. Sebenarnya, pemerintah harus meninggal eufemisme. Jelas-jelas menaikkan harga, tetapi digunakan menyesuaikan.
Luhut mengatakan tingginya harga minyak mentah dunia mendorong meningkatnya jurang atau gap harga keekonomian dan harga jual pertalite serta solar, lalu berdampak terhadap kenaikan subsidi juga kompensasi energi. Hingga saat ini, APBN menanggung subsidi dan kompensasi energi mencapai 502 triliun. Tanpa ada kenaikan harga BBM, angka subsidi ini bisa meningkat hingga lebih dari 550 triliun pada akhir tahun. Itulah alasan pemerintah akan menaikkan harga BBM?
"Pemerintah masih menghitung beberapa skenario kenaikan harga subsidi dan kompensasi energi dengan memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat," katanya. Namun, dia menegaskan harga BBM di Indonesia relatif lebih murah dibanding mayoritas negara lain.
Luhut menambahkan pemerintah pun tengah melakukan simulasi skenario pembatasan volume. "Pemerintah akan terus mendorong penggunaan aplikasi MyPertamina untuk mendapatkan data yang akurat sebelum pembatasan diterapkan," tambahnya. Ant/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top