Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Persaingan Vingegaard dan Pogacar di TdF Memanas

Foto : Marco BERTORELLO / AFP

Jonas Vingegaard

A   A   A   Pengaturan Font

MENDE - Pemimpin keseluruhan, Jonas Vingegaard, bersaing ketat dengan Tadej Pogacar sampai ke garis finis etape 14 Tour de France, Sabtu (16/7) waktu setempat. Pogacar yang merupakan juara bertahan mencoba untuk mengungguli Vingegaard, tetapi gagal.

Pembalap Australia, Michael Matthews, memenangkan etape yang menempuh jarak 192 km ke barat daya dari Saint-Etienne. Matthews bertarung dengan pembalap Italia, Alberto Bettiol, pada tanjakan terakhir. Setelah tiga hari melintasi pegunungan dan perjuangan yang menegangkan pada hari Jumat, kelelahan bertambah parah saat suhu jalan mencapai 60 derajat Celsius saat balapan memasuki medan perdesaan berbukit.

Kira-kira 40 kilometer jelang finis, Pogacar mencoba untuk melepaskan diri sebelum Vingegaard dan tim Jumbo menahan pembalap Slovenia yang membela tim UEA itu. "Ini balapan. Saya mencoba akan terus melakukannya," ujar Pogacar yang tertinggal 2 menit 22 detik dari Vingegaard.

"Pogacar melesat lebih cepat dan saya sedikit terlena," ujar Vingegaard yang tetap memakai kaus kuning itu. "Tapi, tim saya berusaha keras dan mengejarnya," sambungnya. Peloton berhenti sejenak saat melaju di sepanjang jalan sempit yang dipenuhi penonton di perdesaan, sementara Matthews dan 20 pembalap lain memisahkan diri.

Matthews yang berusia 31 tahun mencoba melepaskan diri dari rekan-rekannya dan dia disusul oleh Bettiol. Matthews memuji istrinya untuk taktik yang digunakan dalam kemenangannya. "Istri saya berkata, 'Jika Anda ingin menang, cobalah sesuatu yang berbeda, sesuatu yang tidak diharapkan orang dari Anda'," ujarnya.

"Jadi, itu yang saya lakukan. Semoga hari ini istri dan anak bangga dengan saya," ujar pembalap tim BikeExchange itu. Sekitar 10 menit kemudian, Pogacar bersaing ketat dengan Vingegaard di tempat yang sama pada tanjakan curam 5 km dari finis

Panas yang membakar membuat aspal menjadi lunak dan 2.000 liter air dingin dituangkan ke jalan sekitar 20 menit sebelum peloton lewat. "Itu sangat panas, saya kira 40 derajat Celsius (udara), terutama di dekat garis finis. Tapi, saya tidak keberatan dengan panasnya, saya mengatasinya dengan cukup baik," tandas Vingegaard. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top