Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Persaingan Petenis Top Berlanjut di Tanah Liat

Foto : David GRAY/AFP

Jessica Pegula

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Persaingan di lapangan keras musim ini telah berakhir, para petenis top dunia kini mengalihkan perhatian ke lapangan tanah liat. WTA Tour akan melanjutkan kompetisi di lapangan tanah liat selama 10 pekan. Ada dua event WTA 1000 (Madrid, Roma), tiga event 500 (Charleston, Stuttgart, Strasbourg) dan tiga event 250 (Bogota, Rouen, Rabat).

Semuanya digelar menjelang Grand Slam Prancis Open di Roland Garros. Ada juga 10 turnamen WTA 125, dua di antaranya di San Luis Potosi, Meksiko dan Antalya, Turki.

Charleston Open digelar pekan ini atau 10 dari penghuni peringkat 20 besar dunia akan ambil bagian. Ini termasuk petenis nomor lima dunia Jessica Pegula, nomor enam Ons Jabeur dan nomor sembilan Maria Sakkari. Bagi pemain yang dibesarkan di lapangan keras, tanah liat bisa menjadi tempat yang sulit.

Namun, jika mereka dibesarkan di sana, seperti halnya pemain nomor satu dunia Iga Swiatek, lapangan tanah liat adalah arena terbaik untuk menjadi pemenang. "Ini permukaan lapangan favorit saya," ujar Swiatek di Indian Wells. Iga dibesarkan di sana, bermain di musim panas di lapangan tanah liat, dan di musim dingin di lapangan tanah liat. Iga tidak akan mengatakan ada proses pembelajaran karena itulah gaya permainannya.

Tumbuh di Polandia, Swiatek mengidolakan "Raja Tanah Liat" Rafael Nadal. Swiatek kini berpeluang menjadi "Ratu Tanah Liat" di Roland Garros. Nadal telah memenangi 14 gelar Prancis Open, sebuah rekor yang mungkin tidak akan pernah terpatahkan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top