Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Persaingan Dua Juara

Foto : AFP/Francisco LEONG
A   A   A   Pengaturan Font

Prancis yang merupakan juara dunia 2018 akan berhadapan dengan Jerman selaku juara dunia 2014.

MUNICH - Usai terpuruk di ajang Piala Dunia Russia 2018, Jerman tengah berupaya membangun kekuatan untuk kembali merebut reputasi mereka. Liga Bangsa-bangsa menjadi ajang sangat penting bagi "Der Panzer" mengembalikan kehormatan dan harga diri mereka sebagi tim juara Piala Dunia 2014.

Hal itu juga akan menjadi pembuktian pelatih Jerman Jochim Loew saat pasukannya menjamu juara Piala Dunia, Prancis di laga pembuka Liga Bangsa-bangsa yang akan digelar di Allianz Arena, Kamis waktu setempat, atau Jumat (7/9) dini hari WIB.

Setelah tampil buruk di Piala Dunia, Loew menjadi orang paling bertanggung jawab di skuad Jerman. Namun Asosiasi Sepakbola Jerman (DFB) tetap mempertahankan Loew untuk menangani "der Panzer". Hal itulah yang membuat pelatih yang telah menangani timnas Jerman sejak 2006 tersebut termotivasi untuk kembali membangkitkan Jerman.

Untuk membangun kekuatan timnya, Loew memanggil tiga pemain baru seperti Kai Havertz (Bayer Leverkusen), Nico Schulz (Hoffenheim) dan Timo Kehrer (PSG). Mereka bisa membuat debutnya di laga melawan Prancis, Jumat pekan ini.

Selain itu Nils Petersen dan Leroy Sane kembali dalam tim setelah melewatkan Piala Dunia 2018. Sementara pemain bintang lainnya seperti Manuel Neuer, Marc-Andre ter Stegen, Jerome Boateng, Joshua Kimmich, Mats Hummels, Julian Draxler, Toni Kroos, Thomas Muller, Marco Reus dan Timo Werner juga siap tampil.

Jerman menjadi pihak yang lebih termotivasi untuk meraih kemenangan di laga ini, setelah tersingkir secara mengejutkan pada tahap grup di Piala Dunia Russia. Mereka memenangkan hanya satu dari tiga pertandingan di ajang tersebut, kalah dalam laga terakhir melawan Korea Selatan.

Hasil buruk itu telah membuat Loew harus membuktikan bahwa dia masih orang yang tepat untuk pekerjaan menukangi timnas Jerman. "Kami semua secara khusus diamati dan berada di bawah tekanan, saya menyadari itu," ujar Loew.

"Namun, saya masih yakin kelas dan kualitas kami. Skuad Piala Dunia sangat, sangat bagus, tapi kami tidak tampil baik," sambungnya.

Thomas Mueller, anggota skuad Jerman yang berpengalaman di Russia, mengatakan bentrokan kontra Prancis di Munich adalah kesempatan ideal untuk membantu tim itu bangkit dari kehancuran Piala Dunia.

"Prancis bukan sembarang tim. Kemenangan melawan mereka akan menjadi langkah besar bagi kami mengatasi kekalahan besar kami musim panas ini," ujara pemain depan Bayern Munich tersebut.

Perjalanan Sulit

Di lain pihak, bagi "Les Bleus" ini akan menjadi perjalanan yang sulit ke Munich. Predikat juara Piala Dunia menempel erat pada mereka. Hal itulah yang harus dijaga pelatih Prancis Didier Deschamps. Di lain pihak, tim yang harus mereka hadapi sekelas Jerman.

Deschamps, praktis tidak melakukan perubahan pada skuad yang memenangkan Piala Dunia. Dia akan memanggil 23 pemain yang sama, dengan pengecualian Steve Mandanda. Kepercayaan diri tengah membumbung tinggi di kubu Prancis.

Selain itu, dengan sederet nama tenar seperti Kylian Mbappe, Antoine Griezmann dan Paul Pogba diharapkan bisa memandu tim mereka. Namun Deschamp juga mewanti-wanti para pemainnya untuk tetap menginjak tanah.

"Ini akan menjadi tes yang sempurna setelah Piala Dunia. Kami adalah juara tapi kami harus segera melupakan euforia itu. Kami akan menghadapi Jerman. Well..Jerman adalah Jerman," papar Deschamp di situs resmi asosiasi sepakbola Prancis.

Kedua tim telah bertemu enam kali selama enam tahun terakhir, dengan tiga kemenangan dikantongi Prancis dan dua untuk Jerman. Bentrokan paling signifikan saat Jerman mengalahkan Prancis di Piala Dunia 2014, tetapi Prancis membalas dendam di semifinal Euro 2016. S-1

Komentar

Komentar
()

Top