Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Periode Lebaran 2024

Perputaran Ekonomi Capai Rp369,8 Triliun

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Potensi perputaran ekonomi yang terjadi selama libur Lebaran 2024 diperkiraan meningkat signifikan dibandingkan periode sama tahun lalu. Berdasarkan survei Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), perputaran ekonomi selama Lebaran 2024 mencapai 369,8 triliun rupiah, meningkat dibandingkan periode Lebaran 2023 sebesar 335,3 triliun rupiah.

"Ini kita sampaikan angka potensi perputaran ekonomi kira-kira mencapai Rp369,8 triliun," ujar Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya dalam jumpa pers mingguan yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (16/4).

Nia menuturkan, rata-rata pengeluaran masyarakat saat berwisata selama libur Lebaran per orang mencapai 2,3 juta rupiah. Sementara berdasarkan durasi perjalanan, wisatawan dengan durasi perjalanan satu hari mampu mengeluarkan dana sebesar 904.500 rupiah.

Kemudian untuk wisatawan dengan durasi wisata 2-4 hari diperkirakan menghabiskan uang sebanyak 3,5 juta rupiah serta bepergian selama seminggu sebesar 6,4 juta rupiah. "Dan lebih dari tujuh hari itu 7,5 juta rupiah," ujarnya.

Adapun struktur pengeluaran masyarakat turut ditopang oleh pengeluaran untuk akomodasi, transportasi, konsumsi hingga oleh-oleh.

Nia juga mengungkapkan, pelaku wisata dengan durasi satu hari tercatat sebesar 49,5 persen dan perjalanan dengan durasi 2-4 hari mencapai 36,2 persen. Dari sisi akomodasi secara umum, wisatawan sebanyak 34,5 persen memanfaatkan hotel berbintang untuk menginap serta 26,9 persen dengan memanfaatkan akomodasi milik keluarga.

Mobilitas Masyarakat

Perhitungan itu, lanjut dia, juga dihitung dengan berdasarkan data proyeksi pergerakan masyarakat pada libur Lebaran 2024 oleh Kementerian Perhubungan serta dengan mempertimbangkan faktor pendorong lainnya yakni peningkatan pergerakan, waktu libur atau cuti bagi ASN yang lebih panjang serta peningkatan daya beli masyarakat.

Terkait destinasi wisata yang menjadi favorit masyarakat, Nia menyebut, lokasi wisata itu masih tersebar di Pulau Jawa yang meliputi Malioboro-Yogyakarta, Parangtritis-Yogyakarta, Ciwidey-Bandung, Lembang-Bandung, Pangandaran-Jawa Barat, Puncak-Bogor, Ragunan-Jakarta, Borobudur-Jawa Tengah, Bromo-Jawa Timur. "Ini memang kelihatan sekali mendominasi di Pulau Jawa karena memang secara statistik terjadi di Pulau Jawa karena jumlahnya (penduduk) besar," jelasnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top