Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perokok Pasif Rawan Kanker Paru-paru

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Para ahli kedokteran menyerukan agar pengobatan kanker paru-paru pada orang yang tidak pernah merokok harus diberi perhatian yang lebih besar.

Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, diketahui bukan perokok aktif. Namun, Sutopo didiagnosa dokter mengidap kanker paru-paru stadium lanjut hingga akhirnya meninggal dunia, Minggu (7/7) lalu.

Mengapa orang yang tidak merokok justru bisa terserang dengan cepat kanker paru-paru? Ternyata, Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris menunjukkan bahwa kasus kanker paru-paru pada orang yang tidak pernah merokok justru jauh lebih umum bisa terkena serangan ganas itu.

Bahkan kasus seperti ini diprediksi akan terus meningkat. Sehingga yang perlu dilakukan masyarakat adalah meningkatkan kesadaran untuk melakukan diagnosis lebih awal. Hal ini membantu manusia hingga mengurangi budaya menyalahkan kondisi tertentu seputar kanker paru-paru.

Berdasarkan sebuah riset yang dilakukan di Inggris, kasus serupa setidaknya di alami sekitar 6000 orang di Inggris.Tentu saja hal ini juga bisa terjadi di negara manapun di dunia.

Dalam Jurnal Royal Society of Medicine, para ahli pengobatan pernapasan dan kesehatan masyarakat mengatakan bahwa kanker paru-paru pada orang yang tidak pernah merokok harus lebih difokuskan. Hal ini terutama dalam menyajikan data tentan diagnostik bagi dokter yang berusaha untuk menyeimbangkan penyelidikan dengan diagnosis dini dan perawatan berkualitas tinggi.

Para ahli juga menyerukan agar kanker paru-paru pada orang yang tidak pernah merokok diberi perhatian yang lebih besar. Dokter justru mengindikasikan perokok pasif sangat rentan cepat terkena kanker paru-paru.

Diperkirakan sekitar 6.000 orang di Inggris mengidap kanker paru-paru meskipun mereka tidak pernah merokok. Jumlah ini lebih besar dari jumlah orang yang meninggal karena kanker serviks (900), limfoma (5.200), leukemia (4.500) dan kanker ovarium (4.200).

Kontributor utama kanker paru-paru pada orang yang tidak merokok terutama berasal dari asap rokok, paparan karsinogen di tempat kerja dan polusi luar ruangan. Secara global, penggunaan bahan bakar padat untuk memasak di dalam ruangan dan perokok pasif.

Hal itu juga merupakan kontributor penting terhadap kanker paru-paru pada orang yang tidak pernah merokok dan mempengaruhi wanita.

Penulis utama, Profesor Paul Cosford, Direktur Perlindungan Kesehatan & Medis, Kesehatan Masyarakat Inggris, mengatakan, makalah yang mereka buat menunjukkan sekitar 6.000 orang yang tidak pernah merokok mati setiap tahun akibat kanker paru-paru di Inggris. "Ini membuat kanker paru-paru, dengan sendirinya menjadi penyebab kedelapan kematian terkait kanker yang paling umum di Inggris," kata Cosford.

"Sudah terlalu lama kanker paru-paru hanya dianggap sebagai penyakit yang berhubungan dengan merokok. Ini tetap merupakan hal yang penting. Tetapi karena pekerjaan ini menunjukkan, skala tantangan berarti ada kebutuhan untuk meningkatkan kesadaran dengan dokter dan pembuat kebijakan dari faktor risiko lainnya termasuk polusi udara dalam dan luar ruangan," Cosford menambahkan.

"Ini adalah salah satu alasan mengapa PHE menerbitkan ulasannya tentang bukti. Kami merekomendasikan tindakan spesifik yang dapat diambil pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas udara mereka. Dengan memenuhi janji generasi udara bersih kita dapat mengurangi jumlah kanker paru-paru di antara mereka yang belum pernah merokok," kata Cosford.

Profesor Mick Peake, rekan penulis yang juga direktur klinis dari Centre for Cancer Outcomes, University College London Hospitals Cancer Collaborative, mengatakan: "Meskipun ada kemajuan dalam pemahaman kami, kebanyakan orang yang tidak pernah merokok tidak percaya mereka berisiko dan kerap menunda diagnosa sehingga mengurangi kemungkinan mereka menerima perawatan kuratif," kata Peake.

Prof Peake menambahkan selama ini Stigma merokok telah menjadi faktor utama di balik kurangnya minat, pengetahuan dan penelitian tentang kanker paru-paru.

"Menarik perhatian pada kontribusi faktor-faktor risiko yang mendasari kanker paru-paru pada orang yang tidak pernah merokok memberikan peluang untuk memperkuat upaya untuk mengatasi tantangan kesehatan masyarakat utama lainnya," katanya.

Sebagai contoh, dampak dari perokok pasif dan polusi udara pada kanker paru-paru menambah bobot pada ambisi pemerintah untuk meningkatkan kualitas udara dan masyarakat. "Jadi dokter dan pembuat semua kebijakan harus menyadari hubungan ini," kata Peake.nik/berbagai sumber/E-6

Komentar

Komentar
()

Top