Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perokok Lebih Berisiko Meninggal akibat Covid-19

Foto : VoA/AFP

Asap mengepul dari mulut seorang pria yang sedang merokok

A   A   A   Pengaturan Font

Penyebabnya adalah penyakit yang berhubungan dengan tembakau, seperti kanker, penyakit jantung dan penyakit pernafasan. Sebagian besar kematian ini akan terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah.

Biasanya perlu waktu puluhan tahun untuk mengembangkan penyakit-penyakit yang mematikan itu. Karenanya, kata Prasad, mencegah kaum muda melakukan kebiasaan ini sangat penting supaya mereka terhindar dari kecanduan seumur hidup.

Ia menuduh industri tembakau menarget anak-anak muda supaya ketagihan pada produk mereka dengan menawarkan berbagai hadiah gratis seperti tiket konser, kantong nikotin, dan rokok elektrik. Upaya itu terbukti berhasil di banyak negara, misalnya Indonesia, kata Prasad. Ia mencatat, 38 persen remaja laki-laki Indonesia merokok.

"Demikian pula di Eropa. Penggunaan tembakau di kalangan anak perempuan dan perempuan dewasa sangat tinggi sehingga perbedaan antara laki-laki dan perempuan tidak kentara. Industri ini terus menuai semua keuntungan karena mampu menarik lebih banyak perempuan, menarget anak-anak perempuan, para remaja dari kelompok ini, dan kemudian mendorong produk mereka agar laku di negara berkembang," ungkap dia.

Laporan WHO menunjukkan, penerapan cukai yang tinggi pada produk tembakau adalah salah satu cara paling ampuh untuk membuat orang berhenti merokok. Langkah-langkah lain yang berhasil mengurangi rokok mencakup larangan iklan dan promosi rokok, peringatan kesehatan pada produk-produk tembakau dan menetapkan berbagai kawasan sebagai zona bebas asap rokok. VoA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top