Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Permintaan Emas Global Akan Naik akibat Ketidakpastian Geopolitik

Foto : ANTARA/Shutterstock

Ilustrasi - Emas batangan pada Uang Kertas 100 Dolar AS.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dewan Emas Dunia atauWorld Gold Council,pada hari Rabu (31/1), memperkirakan, permintaan emas duniaakan naik karena ketidakpastian geopolitik,setelah investasi logam mulia dan aset safe haven mencapai rekor harga tertinggi pada tahun 2023.

Dikutip dari Barron, laporan itu menyebutkan, pada tahun 2024 komoditas ini akan terus mendapatkan keuntungan dari kuatnya pembelian oleh bank sentral, yang akan membantu mengimbangi perlambatan permintaan konsumen karena kenaikan harga dan melemahnya pertumbuhan ekonomi.

Harga emas mencapai titik tertinggi sepanjang masa di 2.135,39 dollar AS per ons pada akhir tahun 2023, yang menyebabkan penurunan permintaan. "Permintaan emas turun 12 persen pada kuartal terakhir dan lima persen sepanjang tahun menjadi 4.448 ton," kata WGC.

Menurut para analis, ekor harga yang dicapai pada bulan Desember sebagian besar disebabkan oleh perang Israel-Hamas.

Hal ini juga diperoleh dari semakin banyaknya pedagang yang bertaruh pada Federal Reserve yang akan memangkas suku bunga AS tahun ini, yang akan melemahkan dollar AS.

Pelemahan greenback membuat emas dalam denominasi dollar AS lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. "Permintaan yang tak tergoyahkan dari bank sentral telah mendukung emas," kata Louise Street, analis pasar senior di WGC.

Pendorong Utama

Selain kebijakan moneter, tambah Louise Street, ketidakpastian geopolitik sering kali menjadi pendorong utama permintaan emas dan pada tahun 2024 diperkirakan hal ini akan berdampak besar pada pasar.

"Konflik yang sedang berlangsung, ketegangan perdagangan dan lebih dari 60 pemilu yang berlangsung di seluruh dunia, kemungkinan besar akan mendorong investor untuk beralih ke emas karena rekam jejaknya yang terbukti sebagai aset safe haven," tuturnya.

Namun, penambangan emas jauh dari kata aman. Lebih dari 70 orang tewas setelah sebuah terowongan runtuh di lokasi penambangan emas Mali awal bulan ini. Dua tahun lalu, sedikitnya 59 orang tewas di barat daya Burkina Faso setelah ledakan timbunan dinamit di lokasi penambangan emas rakyat.

Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada Selasa (Rabu pagi WIB) di tengah dollar AS yang melemah. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April tercatat naik 6,30 dollar AS atau 0,31 ditutup pada 2,050,90 dollar AS per ounce.

Tensi geopolitik yang meningkat di Timur Tengah juga mendorong kenaikan harga emas. Pada hari Selasa (30/1), Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) memulai pertemuan kebijakan moneter bulan Januari yang akan ditutup dengan pengumuman pada Rabu (1/2). Laporan pekerjaan bulanan AS akan dirilis pada Jumat (3/2).

Di sisi lain, logam mulia perak untuk pengiriman Maret turun 2,60 sen atau 0,11 persen ditutup pada 23,22 dollar per ounce. Harga platinum untuk pengiriman April menurun 6,60 dollar AS atau 0,70 persen ditutup menjadi 931,70 dolar per ounce.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top