![Perlu Pacu Kualitas SDM guna Angkat Daya Saing](https://koran-jakarta.com/images/article/phpoavqby_resized.jpg)
Perlu Pacu Kualitas SDM guna Angkat Daya Saing
![Perlu Pacu Kualitas SDM guna Angkat Daya Saing](https://koran-jakarta.com/images/article/phpoavqby_resized.jpg)
Dia memaparkan keterbatasan fisik sejak dari bayi, atau penduduk yang bermasalah secara kesehatan, tentu akan mengganggu kinerja. Oleh karena itu, diharapkan untuk kasus stunting, misalnya, yang saat ini masih 30 persen bisa ditekan hingga nol persen.
Kemudian, imbuh Bhima, masuk pada stage kurikulum. Saat ini, kurikulum pendidikan di Indonesia dinilai terlalu banyak mata pelajaran optional yang sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan zaman, terutama di era digital seperti sekarang ini. "Makanya, pemerintah ke depan paling tidak bisa memfokuskan pada tiga hal, yakni mengembangkan kemampuan dalam hal membaca, berhitung, dan science. Setidaknya sampai SMA," tutur Bhima.
Di samping itu, pendidikan kejuruan atau SMK, juga perlu perubahan struktural. Sebab, lulusan SMK yang notabene ingin segera mendapatkan pekerjaan, justru banyak yang menjadi pengangguran.
"Karena apa? Karena porsi teorinya dalam pelajaran SMK masih terlalu dominan. Kemudian, guru-gurunya relatif yang mengajar pelajaran umum. Harusnya, lebih banyak menjalin kerja sama dengan industri, jadi ada magang. Kalau bisa 70 persen kerja praktik, sementara 30 persen kurang itu adalah teori," jelas Bhima.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Bambang Brodjonegoro, mengemukakan pengembangan SDM dan hilirisasi sumber daya alam (SDA) bakal menjadi agenda penting dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2020. Hal ini sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya