Perlu Keseimbangan Peradaban Dunia

Forum ini sendiri diinisiasi oleh Kantor Utusan Khusus Presiden untuk Dialog, Kerja Sama Antaragama dan Peradaban, Centre for Dialogue and Cooperation Among Civilizations (CDCC) dan Cheng Ho Multi Cultural and Education Trust of Malaysia.

Untuk mengetahui apa saja yang diharapkan dengan adanya forum perdamaian dunia ke-7 ini, Koran Jakarta berhasil mewawancarai Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsuddin, di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (13/8). Berikut Petikannya.

dicapai forum ini?

Dari forum ini, kita berharap ada pemahaman dari para peserta tentang perlunya wawasan jalan tengah yakni konsep tentang keseimbangan, tentang keadilan yang ingin kita ajukan untuk peradaban dunia.

Memang, ada berapa peserta yang ikut dalam forum perdamaian kali ini?

Para peserta yang konfirm sangat banyak. Sesuai undangan ada sekitar 100 tokoh peacemaker, aktivis, 40 negara, dan 100 tokohtokoh agamawan, cendikiawan dalam negeri.

Tokoh ilmu pengetahuan, profesor ilmuan dari AS, Inggris, Spanyol, Jepang, Tiongkok, Russia, termasuk agamawan, cendekiawan di Eropa, serta Komite Nobel Perdamaian dari Oslo, Norwegia.

Selain itu, apakah ada hal lain yang Anda inginkan?

Saya pribadi berharap antara agama dan ideologi nasional bisa dipertimbangkan untuk menjadi salah satu ciri jalan tengah. Baru kita sampaikan ke masyarakat internasional.

Sebenarnya, apa sih jalan tengah yang dimaksud?

Tentang konsep keseimbangan. Misalnya kalau Indonesia ada Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika. Sumber ideologi bangsa. Intinya, jalan tengah itu nantinya yang paling penting bisa mempengaruhi sistem dunia, politik, ekonomi dan kebudayaan.

Jadi, nanti Indonesia akan mengajukan Pancasila dalam forum tersebut?

Iya, secara khusus kita ingin mengajukan Pancasila sebagai jalan tengah itu. Nanti juga akan ada sesi jalan tengah perspektif ideologi nasional.

Indonesia akan mengajukan Pancasila, negara lain juga akan jualan juga jalan tengah di negaranya. Lalu kita sharing, siapa tahu perubahandunia itu berasal dari ini. muhammad umar fadloli/AR-3