Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perkuat Kolaborasi, Menlu Retno Apresiasi Dukungan Luksemburg terhadap Sentralitas Asean

Foto : ANTARA/M Risyal Hidayat

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (kanan) berdampingan dengan Menteri Luar Negeri Luksemburg Jean Asselborn (kiri) memberikan keterangan pada wartawan usai pertemuan bilateral di Kantor Kemenlu RI, Jakarta, Kamis (25/5/2023). Pertemuan tersebut membahas hubungan bilateral dan isu terkini terkait kedua negara.

A   A   A   Pengaturan Font

Semoga bisa membuahkan hasil nyata yang bermanfaat bagi warga, Menlu Retno apresiasi dukungan Luksemburg terhadap sentralitas Asean.

Jakarta - Perkuat kolaborasi, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengapresiasi dukungan Luksemburg terhadap sentralitas Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean).

"Saya sangat menghargai dukungan Uni Eropa, khususnya Luksemburg, kepada Asean dan implementasi Konsensus Lima Poin untuk mengatasi masalah Myanmar," kata Retno ketika menyampaikan pernyataan pers bersama Menlu Luksemburg Jean Asselborn di Jakarta, Kamis.

Retno lebih lanjut mengharapkan semua negara turut berkontribusi dalam mewujudkan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang damai dan sejahtera.

"Asean, melaluiAsean Outlook on the Indo-Pacific, percaya bahwa kerja sama yang inklusif dan konkret akan memberikan kontribusi untuk mencapai perdamaian dan kemakmuran di Indo-Pasifik," tutur dia.

Di lain pihak, Menlu Luksemburg mengakui kepemimpinan Indonesia dalam kancah internasional, yang ditunjukkan melalui forum G20 tahun lalu dan Asean tahun ini.

"Kawasan ini mendapat banyak keuntungan dari kepemimpinan Indonesia … ini terkait dengan budaya Indonesia yang damai, menghormati keragaman, dan toleransi," ujar Asselborn.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua menlu juga membahas mengenai perang Rusia di Ukraina, yang disebut Asselborn bukan hanya perang yang terjadi di sisi barat dunia, melainkan perang yang diarahkan untuk melawan nilai-nilai yang dianut bersama oleh Indonesia dan EU.

"Ini bukan hanya agresi Rusia terhadap Ukraina, tetapi juga merupakan agresi terhadap kedaulatan, penghormatan terhadap batas-batas serta kebebasan negara. Jika ini akan menjadi contoh yang dapat diulangi di tempat lain di dunia, saya pikir dasar-dasar hukum internasional akan runtuh dan ini harus kita hindari," tutur dia.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top