Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perkuat Kolaborasi, Lebak Libatkan Semua Elemen Wujudkan Angka Stunting 14 Persen di 2024

Foto : ANTARA/Mansur

Seorang balita penderita stunting menerima bantuan telur 10 butir di Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak.

A   A   A   Pengaturan Font

Lebak - Perkuat kolaborasi, Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten melibatkan semua elemen untuk mencapai target penurunan stuntung yang telah dicanangkan Presiden RI Joko Widodo, yakni tersisa 14 persen pada 2024.

"Kita bekerja keras dan melibatkan semua elemen untuk mencapai target itu. Semoga bisa direalisasikan," kata Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi saat Pengukuhan dan Pelantikan Forum Generasi Remaja Berencana di Lebak, Sabtu.

Keterlibatan semua elemen maupun komponen, termasuk Forum Generasi Remaja Berencana ( Genre) sangat diperlukan untuk penanganan tengkes.

Menurut dia, Genre bisa mensosialisasikan kepada teman- teman seusia remaja dengan mengajak menikah untuk perempuan usia 22 tahun dan laki-laki 25 tahun.

Selain itu, juga membangun rumah tangga harus memiliki pekerjaan sehingga dapat memenuhi ketersediaan pangan.

Setelah hamil nanti, kata dia, dapat melakukan pemeriksaan kesehatan rutin ke puskesmas sehingga melahirkan anak sehat dan tidak stunting.

Begitu juga para remaja putri usia SMP, SMA dan mahasiswa wajib minum tablet tambah darah guna menghindari kekurangan gizi.

"Kami mengapresiasi kehadiran Genre cukup peduli untuk penanganan stunting," kata Ade Sumardi yang juga Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting Kabupaten Lebak itu.

Sekretaris Koordinator Penanganan Stunting, Dinas Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak, Tuti Nurasiah mengatakan pihaknya optimistis target penurunan 14 persen angka stunting pada 2024 bisa terealisasi karena saat ini seluruh elemen berjalan baik.

Pihaknya mengapresiasi kasus stunting di Kabupaten Lebak menurun dari 4.618 kasus pada 2022 menjadi 3.736 kasus pada April 2023.

Tuti menilai jika stunting juga disebabkan oleh sejumlah faktor seperti kesulitan ekonomi yang berdampak daya beli masyarakat menjadi rendah sehingga asupan gizi pada anaknya tidak terpenuhi.

Selain itu, stunting juga disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kumuh dan tidak memiliki sarana air bersih serta sanitasi.

"Kita meyakini jika semua komponen berjalan baik dan saling mendukung dipastikan prevalensi stunting turun," katanya menjelaskan.

Sementara itu,Siti Aminah peserta Genre mengatakan pihaknya akan bekerja keras untuk membantu penanganan stunting agar generasi bangsa memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.

"Kita di forum Genre nanti memiliki agenda kerja mulai sosialisasi hingga seminar tentang pencegahan stunting, khusus memberikan edukasi kepada para remaja," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top