Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perkuat Kolaborasi, AS dan Tiongkok Sepakat Stabilkan Hubungan

Foto : ANTARA/Genta Tenri Mawangi

Arsip - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken saat memberi keterangan kepada jurnalis saat sesi jumpa pers di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (9/7/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

Semoga kerja sama bilateral kedua negara ini makin baik, AS dan Tiongkok sepakat stabilkan hubungan.

Jakarta - Perkuat kolaborasi, Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) pada Senin sepakat untuk menstabilkan hubungan agar tidak berujung menuju konflik di tengah ketegangan yang meningkat antara kedua negara tersebut dalam beberapa bulan ini.

"Sangat penting bagi kami untuk memulihkan saluran tersebut. Jika kita setuju bahwa kita memiliki tanggung jawab untuk mengelola hubungan ini secara bertanggung jawab," kata Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinkendikutip dari transkrip resmi yang dirilis Departemen Luar Negeri AS, Senin.

MenluBlinken bertemu dengan para pejabat Tiongkok dan Presiden Tiongkok Xi Jinping selama kunjungannya ke Beijing. Namun, pertemuan tersebut gagal menghasilkan terobosan besar apa pun yang dapat menurunkan ketegangan antara kedua negara.

Blinken, Menlu AS pertama yang bertemu dengan Presiden Tiongkok sejak 2018, mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah mengangkat isu-isu kontroversial dalam pertemuannya, seperti Taiwan, pulau demokratis yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya, Laut Tiongkok Selatan, perang Rusia di Ukraina, dan peluncuran rudal Korea Utara.

Blinken mengungkapkan bahwa tidak ada kemajuan terkait pemulihan jalur komunikasi. Tiongkok belum setuju untuk membuka kembali jalur komunikasi militer-ke-militer, yang terputus setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada Agustus tahun lalu.

Selain dengan Xi, Blinken juga melakukan pertemuan dengan Penasihat Negara sekaligus Menlu Tiongkok Qin Gang dan diplomat senior Wang Yi.

Di setiap pertemuan tersebut, Blinken menekankan bahwa keterlibatan langsung dan komunikasi berkelanjutan di tingkat pejabat senior adalah cara terbaik untuk mengelola perbedaan secara bertanggung jawab dan memastikan agar persaingan antara negara tidak mengarah menuju konflik.

"Kami berdua sepakat tentang perlunya menstabilkan hubungan kami," ujar Blinken.

Dia juga menyampaikan kekhawatiran AS terkait tindakan provokatif Tiongkok di Selat Taiwan, dan Laut Tiongkok Selatan dan Timur.

Terkait Taiwan, Blinken menyatakan bahwa AS mendukung kebijakan "satu Tiongkok" yang telah ada sejak lama. Dia juga mengatakan, "Kami tidak mendukung kemerdekaan Taiwan. Kami tetap menentang setiap perubahan sepihak terhadap status quo oleh kedua belah pihak."

AS dan Tiongkok juga berbagi pandangan tentang kebijakan ekonomi masing-masing. Blinken menyampaikan keprihatinan Washington soal perlakuan tidak adil Tiongkok terhadap perusahaan-perusahaan Amerika Serikat, termasuk tindakan hukuman baru-baru ini yang diberikan Tiongkok terhadap perusahaan-perusahaan AS.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top