Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perjuangan Berat Menyembuhkan Kanker Seorang Diri

Foto : Koran Jakarta / Aloysius widiyatmaka

Bersama Sahabat - Florentina (kanan) bersama sahabatnya, Wulandari, dalam pesawat di Bandara Soekarno Hatta yang akan membawa mereka ke Pontianak, Sabtu (2/9).

A   A   A   Pengaturan Font

Orang sakit biasanya didampingi agar lebih memudahkan segala urusan. Namun, tidak demikian dengan Florentina Wohel. Ibu dua anak ini setelah operasi kanker payudara di Merauke, Papua harus kemo delapan kali di Rumah Sakit Pusat Kanker Dharmais Jakarta. Wanita asal Dobo, Maluku Tenggara ini boleh dibilang orang luar biasa. Sebab seluruh urusan di Dharmais diurus sendiri, tanpa ada yang mendampingi, termasuk dari suaminya.

"Saya orang kecil. Kalau suami mendampingi, siapa yang menjaga anak-anak. Siapa yang mencari makan untuk anak-anak dan biaya selama saya di Jakarta," kata Florentina Wohel, di Jakarta, baru-baru ini.

Setiap kemo dia harus kos dengan biaya 2 juta rupiah sebulan, walau tidak selalu selama itu ada di Jakarta. Setelah delapan kali kemo, perempuan yang biasa dipanggil Tina ini harus kontrol enam bulan sekali. Dia operasi kayudara, kelenjar getah bening, dan diangkat indung telur kiri kanannya.

Dia harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kalau dia dikirimi uang suami, ditekan-tekan agar satu bulan tidak lebih dari 1 juta rupiah untuk makan. Kemudian dia juga menyisihkan satu juta rupiah untuk "diolah." Uang satu juta rupiah itu oleh Tina dibelanjakan di Tanah Abang seperti baju, celana, atau kaos.

Belanjaan tersebut lalu dikirim ke Merauke untuk dijual oleh suaminya. Karena tidak ada biaya pengiriman, dia lalu searching di dunia maya. Dia mencari pejabat atau orang Merauke yang berada di Jakarta. Begitu ketemu, dia kontak, dan datang ke hotel. Hal ini dilakukan untuk menitip belanjaan tersebut agar dibawa ke Merauke. "Jadi gratis. Begitu tiap kali saya lakukan. Karena ongkos kirimnya lumayan mahal," ujar wanita yang begitu enerjik itu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top