Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Peringatan Maulid Nabi ‘Shalawat Kebangsaan’ di Ponpes Gus Muwafiq Hadirkan Mafia Sholawat, Siapa Itu?

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

SLEMAN - Shalawat Kebangsaan jadi tajuk utama dalam puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Minggir, Sleman, yang dipimpin oleh KH Ahmad Muwafiq atau akrab dikenal sebagai Gus Muwafiq. Dan secara khusus, acara yang akan berlangsung pada Minggu malam, 15 Oktober mulai pukul 19.00 ini akan diramaikan oleh kelompok seni yang dikenal dengan sebutan "Mafia Sholawat."

Mafia Sholawat, akronim "Manunggaling Fikiran lan Ati" (bersatunya pikiran dan hati), berasal dari Semarang dan telah mendapat banyak popularitas karena keunikannya.

Kelompok ini, yang didirikan oleh Muhammad Ali Shodiqin, atau lebih dikenal sebagai Gus Ali Gondrong, berhasil memikat jutaan orang dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, Taiwan, Hong Kong, China, dan bahkan Korea Selatan.

Keistimewaan Mafia Sholawat terletak pada inklusivitasnya yang luar biasa. Mereka mampu menyatukan orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk mantan preman, pecandu narkoba, pemabuk, pekerja seks, dan bahkan mantan pembunuh.

"Orang-orang seperti mereka (marginal) juga adalah umat Rasulullah yang membutuhkan perhatian. Umat Rasulullah tidak harus seragam," kata Gus Muwafiq Jumat (13/10) menjelaskan alasannya mengundang Mafia Sholawat di acara peringatakan kelahiran Nabi Muhammad SAW di Ponpesnya.

Baca Juga :
Lawatan ke Israel

Menurut Gus Muwafiq, Pesantren Minggir, yang berlokasi di Kecamatan Minggir, Sleman, sesuai namanya minggir atau berada di pinggir mengikuti semangat keterbukaan dan berusaha merangkul semua kalangan masyarakat.

Selain Mafia Sholawat, puncak peringatan Maulid Nabi di Pesantren Minggir akan dimeriahkan oleh penampilan Grup Rebana Al Banjari Kubah Ireng dari Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang.

Gus Muwafiq menjelaskan, "Saya adalah bagian dari Nahdlatul Ulama (NU), sehingga saya merasa penting untuk menjaga hubungan dengan akar-akar NU, seperti Pondok Pesantren Tebu Ireng yang didirikan oleh KH Hasyim Asy'ari."

Pada malam puncak, Gus Muwafiq juga akan memberikan pidato tentang kebudayaan, menjadi momen utama dalam perayaan Maulid Nabi di Ponpes Minggir.

Sehari sebelumnya, Sabtu, 14 Oktober, perayaan Maulid Nabi di Pesantren Minggir akan diwarnai oleh berbagai pertunjukan seni.

Salah satunya adalah penampilan kelompok Gamelan Kontemporer Ki Ageng Ganjur yang dipimpin oleh Sastro Al Ngatawi. Kelompok gamelan ini sedang bersiap untuk tur internasional ke Eropa dan Timur Tengah.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pesantren Gus Muwafiq juga akan menampilkan beragam pertunjukan musik dari seniman dengan berbagai genre. Ini meliputi penampilan selawat bergaya rock oleh Gus Zi, penampilan musisi Merlisto yang dikenal dengan berbagai musik covernya di YouTube, serta kehadiran grup musik dangdut akustik dari Jepara dan grup musik Rest Area Batang yang akan menyemarakkan acara.

"Semua ini adalah umat Rasulullah. Umat Rasulullah memiliki beragam karakter, jadi kami mengundang semua, dari selawat, gamelan, rock, hingga dangdut," ungkap KH Muwafiq.


Redaktur : Eko S
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top