Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Peringatan! Ilmuwan Mulai Waspadai Sub Varian Covid Baru BA.2.75 Lebih Ganas yang Menyebar di 8 Negara, Ada Indonesia?

Foto : Anadolou Agency

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Para ilmuwan tengah mengawasi varian baru dari SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19. Varian baru yang diidentifikasi sebagai BA.2.75 itu masih merupakan turunan varian Omicron yang memiliki sembilan mutasi dan telah menyebar ke negara-negara di seluruh dunia agak lebih cepat daripada varian lainnya.

Omicron sub varian BA.2.75 itu pertama kali ditemukan dalam urutan sampel yang diambil di India pada awal Juni lalu. Dikutip dari Jerusalem Post, subvarian itu telah terdeteksi di Australia, Kanada, Jepang, Jerman, Selandia Baru, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).

Lebih lanjut, hanya butuh waktu hitungan minggu saja bagi varian itu untuk terdeteksi di di lebih dari 80 rangkaian di seluruh dunia.

Walaupun belum jelas apakah sub varian baru BA.2.75 ini akan mampu bersaing dengan BA.5, yang paling dominan di banyak negara. Ilmuwan tetap mengawasi jumlah mutasi yang nampaknya lebih cepat di wilayah geografis yang luas.

Dr. Shay Fleishon, dari Laboratorium Virologi Pusat di Pusat Medis Sheba di Tel Hashomer, menyebut subvarian baru itu "mengkhawatirkan," menekankan bahwa meskipun terlalu dini untuk mengatakan apakah ini akan menjadi "varian dominan berikutnya," itu bisa menyiratkan tren infeksi Covid-19 yang akan datang.

Sementara, Bloom Lab di lembaga penelitian Fred Hutch juga mengatakan bahwa sub varian itu "layak diawasi" karena "perubahan antigenik yang cukup besar" dibandingkan dengan induknya, yakni BA.2.

Laboratorium itu merujuk pada mutasi sebagai kunci, yakni G446S dan R493Q.

G446S sendiri merupakan mutasi yang dapat membantu virus corona lolos dari antibodi yang ditimbulkan oleh vaksin yang saat ini masih efektif melawan BA.2. Sisi baiknya, tampaknya mereka yang telah terinfeksi BA.1 tidak akan berisiko terinfeksi kembali oleh BA.2.75.

Sementara itu, mutasi R493Q tampaknya meningkatkan kemampuan virus untuk menempel pada ACE2, protein yang digunakan virus corona untuk memasuki sel.

Melalui cuitan di akun Twitter-nya, Bloom Lab juga menjelaskan bahwa N460K, mutasi lain pada varian BA.2.75, juga meningkatkan kemampuan virus untuk menempel pada ACE2.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top