Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perubahan Iklim

Peringatan Darurat untuk Kepulauan Pasifik akibat Pemanasan Global

Foto : AFP/TUPOU VAIPULU

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres memberikan sambutan saat kunjungan lapangan ke Pantai Ha’atafu, kawasan yang terkena dampak letusan gunung berapi dan tsunami pada 2022, di Tongatapu, Selasa (27/8).

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan suhu laut di Kepulauan Pasifik meningkat tiga kali lipat dari tingkat di seluruh dunia dan populasinya secara unik terpapar pada dampak kenaikan permukaan air laut.

Dikutip dari The Straits Times, saat berbicara kepada wartawan di Tonga tempat Forum Kepulauan Pasifik diadakan, Guterres menyoroti temuan laporan yang menunjukkan wilayah Pasifik Barat Daya paling parah dilanda kenaikan muka air laut, di beberapa tempat kenaikannya lebih dari dua kali lipat rata-rata global dalam 30 tahun terakhir.

"Saya berada di Tonga untuk mengeluarkan SOS global Selamatkan Laut Kita, mengenai naiknya permukaan air laut," kata Guterres, Selasa (27/8).

Menurut Guterres, air memuai saat menghangat, yang menyebabkan naiknya permukaan air laut. Naiknya permukaan air laut meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahan gelombang badai dan banjir pesisir. Banjir ini membanjiri masyarakat pesisir. Merusak perikanan. Merusak tanaman pangan. Mengontaminasi air tawar. Semua ini menempatkan negara-negara Kepulauan Pasifik dalam bahaya besar.

Perubahan iklim dan keamanan mendominasi diskusi pada pertemuan pemimpin tahunan selama seminggu, di mana 18 anggota Forum Kepulauan Pasifik mencakup negara-negara atol yang terancam oleh kenaikan permukaan laut seperti tuan rumah Tonga, dan salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia, Australia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top