Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Informasi Bohong

Perempuan Australia Diadili Terkait Kudeta Palsu

Foto : istimewa

Scott Lee, Asisten Komisaris Polisi Bidang Kontraterorisme Polisi Federal Australia

A   A   A   Pengaturan Font

SYDNEY - Polisi Australia pada Jumat (10/9) mengatakan bahwa mereka telah mendakwa seorang wanita atas dugaan perannya dalam tipuan kudeta yang menampilkan rekaman palsu dari kepala polisi yang menyerukan agar pemerintah digulingkan.

Awal tahun ini, sebuah klip rekaman audio berdurasi 43 menit beredar yang isinya menampilkan suara dari komisaris Polisi Federal Australia sedang menyerukan perekrutan untuk membantu menggulingkan pemerintah.

Polisi Australia mengatakan rekaman itu palsu dan telah menangkap dua orang, seorang pria di Australia Barat dan sekarang seorang perempuan berusia 49 tahun di Australia Selatan.

Perempuan Australia yang tidak disebutkan namanya, telah didakwa karena menyamar sebagai petugas polisi dan membantu mengamankan pengiriman lebih dari 400 lencana polisi federal palsu dari produsen luar negeri.

Rekaman audio menampilkan daftar keluhan yang dipenuhi konspirasi terhadap pembatasan dan vaksinasi Covid-19 Australia, dan telah dilihat lebih dari 100.000 kali.

Rekaman tersebut menyerukan rekrutmen bagi beberapa bersenjata, untuk melakukan gelombang penangkapan bagi pejabat tinggi Australia dan membubarkan pemerintah dengan paksa jika diperlukan.

"Orang-orang di atas akan dicopot dari posisinya," kata seorang pria yang berpura-pura menjadi komisaris polisi, menambahkan bahwa seorang aktivis terkemuka akan diangkat sebagai gubernur jenderal.

Penegakan hukum pada Jumat mengatakan sejauh ini tidak ada bukti ancaman yang akan datang terhadap keselamatan masyarakat dan belum menemukan bukti bahwa kelompok itu memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan yang telah mereka diwacanakan.

Dampak Pandemi

Pandemi virus korona telah mengakibatkan lonjakan informasi yang keliru dan teori konspirasi di Australia, beberapa mengambil inspirasi dari kelompok luar negeri, terutama dari Amerika Serikat.

Negeri Kanguru terkadang mengalami aksi protes keras terhadap tindakan penguncian yang dirancang untuk mengekang penyebaran virus di kota-kota besar.

Asisten Komisaris Polisi Bidang Kontraterorisme, Scott Lee, mengatakan polisi sedang menindaklanjuti penyelidikan mereka dan mungkin akan melakukan penangkapan lebih lanjut.

"Menyamar sebagai pejabat persemakmuran dan potensi penyalahgunaan lencana Polisi Federal Australia (Australian Federal Police/AFP) adalah sesuatu yang kami anggap sangat serius, yang tercermin dalam penyelidikan yang sedang berlangsung dan tindakan yang diambil hari ini," pungkas dia.AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top