Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I Gencarkan Sosialisasi soal Covid-19 kepada Lansia

Percepat Vaksinasi Sambil Tunggu Kebijakan "Booster"

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

BANDARLAMPUNG - Pemerintah diminta terus mengebut vaksinasi baik dosis pertama maupun kedua guna mencapai kekebalan komunal. Untuk itu, pemerintah harus terus mengedukasi pentingnya vaksinasi untuk melindungi masyarakat dari Covid-19 dan membuat sistem kekebalan tubuh seseorang sehingga tidak mudah terinfeksi virus korona.

"Jadi, edukasinya bukan hanya untuk mendapatkan sertifikat vaksin yang bisa digunakan untuk perjalanan, atau untuk berkunjung ke suatu tempat," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandarlampung, dr Khadafi Indrawan, di Bandarlampung, Minggu (14/11).

Khadafi mengatakan tugas memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa pentingnya vaksinasi dalam mencegah Covid-19 harus dilakukan bersama-sama oleh pemerintah pusat, pemda, TNI/Polri, tenaga kesehatan, maupun masyarakat yang telah paham bahaya virus korona.

"Memang Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana memberikan vaksin booster mulai 2022 pada kelompok tertentu peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, tapi kebijakan itu masih menimbulkan polemik," kata Khadafi.

Oleh sebab itu, lanjut dia, sambil menunggu kebijakan yang masih akan dievaluasi dan belum diputuskan secara final oleh pemerintah pusat, lebih baik saat ini mengejar capaian vaksinasi.

Penolakan Keluarga

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Kepulauan Riau, Didi Kusmarjadi, menyatakan vaksinasi terhadap lanjut usia di Kota Batam terkendala penolakan dari yang bersangkutan atau keluarganya.

Untuk itu, Pemkot Batam terus melakukan pendekatan dan sosialisasi pentingnya lansia menerima vaksin agar mendapatkan kekebalan tubuh dari paparan Covid-19 kepada warga setempat. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, capaian vaksinasi lansia di Kota Batam mencapai 64,07 persen.

Selain karena adanya penolakan vaksin untuk lansia, Didi juga menduga kecilnya capaian vaksinasi karena jumlah lansia yang menjadi sasaran vaksinasi lebih besar dibandingkan fakta di lapangan.

Didi juga menduga kecilnya angka capaian vaksinasi karena terdapat sejumlah lansia Batam yang melaksanakan vaksinasi di Kota Tanjungpinang sehingga tidak tercatat di Batam.

Sebanyak 84.161.759 penduduk Indonesia mendapatkan vaksinasi dosis lengkap atau telah melakukan vaksinasi kedua, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang diterima di Jakarta, Minggu (14/11) pukul 12.00 WIB.

Jumlah tersebut mengalami penambahan 742.673 penduduk dibandingkan hari sebelumnya. Sementara yang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama bertambah 573.155 penduduk atau total 130.283.345 penduduk.

Sedangkan untuk vaksinasi dosis ketiga yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan bertambah 4.865 orang atau total 1.189.235 penduduk. Target sasaran vaksinasi sebanyak 208.265.720 orang.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung rencana pemerintah melakukan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di sekolah.

"Kami selalu mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19, salah satunya melalui program vaksinasi beserta perluasan target sasaran vaksinasinya," kata Plt Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, Anang Ristanto.

Menurut dia, vaksinasi guru dan peserta didik berusia 12-18 tahun yang telah dilakukan sebelumnya menjadi salah satu landasan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai dilakukan secara terbatas


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top