Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Program Karakter

Perbanyak Nilai Kerohanian Siswa

Foto : ANTARA/HO-Polsek Cakung

Puluhan pelajar yang kedapatan tengah bolos sekolah di jam pelajaran dibawa dan mendapatkan pembinaan di Kantor Polsek Cakung, Jakarta Timur, Selasa (23/7).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Para guru diminta terus memperbanyak nilai kerohanian kepada siswa agar tidak terlibat aksi kekerasan usai sekolah. "Ini bisa dilakukan dengan kegiatan keagamaan untuk memupuk nilai rohanai dan kebersamaan," ucap Kepala Sudin Pendidikan Wilayah II Bambang Eko Prabowo, Jumat (25/7).

Eko mengingatkan, para guru bisa berpegang kepada Keputusan Gubernur Nomor 159 Tahun 2024 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan. Selama ini biasakan Jumat pagi diadakan tindakan pencegahan untuk menghindarkan anak dari segala bentuk kekerasan.

Kegiatan bisa dengan pendekatan proaktif untuk mengurangi risiko kekerasan, berupa kegiatan keagamaan di kelas ataupun di ruang bersama seperti di lapangan untuk memupuk nilai rohani dan kebersamaan.

Selain itu, Eko Bambang berharap guru untuk memperlakukan para siswa dengan hormat dan layak. Dengan begitu, mereka merasa diperlakukan dengan baik dan diperhatikan. Para guru juga harus bisa menjadi contoh.

Pencegahan kekerasan lingkungan sekolah, kata Eko, juga dilakukan bersama dengan pemangku kepentingan lain. Salah satunya dengan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta.

"Dinas PPAPP dan semua stakeholders bersama-sama mencegah kekerasan di lingkungan sekolah," jelas Eko. Dengan kata lain, semua mengambil peran. PPAPP melindungi anak. Sedangkan sektor pendidikan mengajarkan karakter dan menanamkan nilai-nilai.

Lebih lanjut, Eko Bambang menjelaskan, Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma juga selalu mengarahkan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) di Jakarta Pusat untuk memperbanyak kegiatan berkaitan dengan anak-anak. Mereka harus dirangkul melalui aktivitas yang baik.

Dia member contoh, "Satpol PP Goes to School." Bisa juga bercocok tanam bersama-sama. Maka, momentum kegiatan Adiwiyata sekolah bisa menjadi momen untuk mengenalkan lingkungan yang asri, bersih, dan hijau kepada anak-anak.

Berdasarkan data Dinas PPAPP Jakarta, jumlah kasus kekerasan hingga Mei sebanyak 705. Rinciannya, kekerasan atas perempuan dewasa 307 kasus, anak perempuan 280, dan anak laki-laki 118. Dinas PPAPP Jakarta juga terus melakukan penguatan regulasi atau kebijakan untuk mendorong semua pihak yang terlibat melakukan upaya pencegahan kekerasan.

Selain itu, Dinas PPAPP juga melakukan sosialisasi masif dengan melibatkan stakeholders mulai dari suku dinas setempat, organisasi masyarakat, Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) Keluarga, PIK Remaja, Forum Anak, dan sekolah.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top