Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Pertanian | Pemerintah Terus Kembangkan Benih Unggul Bersertifikat

Perbanyak Benih Unggul Tahan terhadap Cuaca Ekstrem

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah diharapkan memperbanyak penciptaan varietas unggul yang tahan terhadap cuaca ekstrem, termasuk El Nino. Tujuannya agar kemarau panjang tidak mengganggu produktivitas tanaman pangan.

Adapun Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, memastikan perkembangan varietas-varietas tanaman unggul terus dilakukan dari waktu ke waktu. Hasilnya, Indonesia dengan ketahanan pangan berkualitas dan berkelanjutan.

Menurutnya, faktor pendorong dari keberhasilan ini adalah hadirnya teknologi dan sistem pertanian mumpuni, serta kemampuan sumber daya manusia (SDM) pertanian unggul di seluruh Indonesia.

"Teknologi yang berkembang saat ini telah membuat Indonesia memiliki varietas unggul dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada. Saya mendapatkan banyak masukan dari apa yang kita lihat hari ini sebagai salah satu tantangan besar, terutama dalam menghadapi kekeringan. Karena itu varietas-varietas tanaman pangan kita sudah menunjukkan kemajuan yang luar biasa karena hasilnya, misal padi bisa rata rata di atas 10 ton bahkan ada yang 14 ton per ha," ujarnya melalui keterangannya saat menghadiri Gebyar Perbenihan Nasional VIII 2023 di Kulon Progo, Rabu, (31/5).

Mentan optimistis perkembangan perbenihan saat ini mampu bertahan di musim ekstrem, termasuk dalam El Nino atau musim kemarau panjang yang terjadi sekarang.

"Saya kira ini menunjukkan kemajuan yang luar biasa dengan hadirnya varietas tahan perubahan iklim. Termasuk iklim kering yang terjadi saat ini yang diperkirakan berlangsung hingga bulan Agustus mendatang," katanya.

Bagi Mentan, Kulon Progo adalah kabupaten subur yang memiliki hamparan sawah terluas di Indonesia. Kabupaten ini bahkan memiliki nilai plus dengan panorama pemandangan luar biasa dan bisa dijual sebagai objek wisata.

"Saya kira Kulon Progo bukan hanya sentra pertanian saja, tetapi wisata agro yang bisa kita dorong bersama sebagai sarana edukasi pertanian. Jadi pertanian besok itu tidak hanya hamparan saja, tetapi juga harus masuk pada pertanian presisi. Kalau perlu jadi solusi pengendali inflasi," katanya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, mengatakan selama ini pemerintah terus berupaya mengembangkan benih unggul bersertifikat yang dipersiapkan khusus untuk peningkatan produktivitas. Bahkan dalam gelaran ini saja benih padi yang dihadirkan mencapai 60 varietas.

"Padi saja ada 60 varietas unggulan termasuk yang tahan hama penyakit dan kekeringan. Untuk jagungnya ada 20 varietas jagung ibrida dan hasilmya tinggi ada yang 2.5 meter 3 meter ada yang tongkol 2 bahkan ada yang warnanya ungu. Untuk rata rata padinya semua di atas 8-7 ton tinggi tinggi 9 bahkan ada yang 11 sampai 12 ton. Begitu juga dengan kedelai dan varietas lainya," katanya.

Sekretaris Daerah Yogyakarta, Wiyos Santoso, menyampaikan terimakasih atas perhatian besar pemerintah dalam memajukan perbenihan unggul di Indonesia. Bagi Wiyos, benih adalah komponen utama dalam menumbuh kembangkan pertanian nusantara.

Partisipasi Swasta

PJ Bupati Kulon Progo, Ni Made Dwipanti Indrayanti, mendorong partisipasi swasta dalam mengembangkan benih unggul sebagai upaya bersama menjaga ketahanan pangan nasional.

Terlebih, kata dia, pertanian adalah sektor penting yang memberi nilai ekonomi bagi masyarakat Kulon Progo.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top