Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Program Gubernur l PNS Diminta Tingkatkan Pelayanan Masyarakat

Perbaikan Tingkat Ketimpangan dan Kemiskinan Jadi Tugas Utama

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah berharap tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik terus meningkat.

JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto menilai perbaikan tingkat ketimpangan dan kemiskinan di Ibu Kota menjadi tugas pertama yang harus dituntaskan oleh Anies-Sandi. Pasalnya, tingkat ketimpangan dan kemiskinan di Jakarta sudah cukup tinggi dibandingkan provinsi lainnya.

"Ketimpangan masih jadi masalah utama di Jakarta. Kemiskinan juga kalau dibandingkan dengan provinsi lain masih menjadi tantangan. Ini harus segera diatasi," kata dia.

Tercatat, tingkat ketimpangan DKI Jakarta sebesar 0,41 pada Maret 2017. Padahal, pada periode yang sama tahunsebelumnya, tingkat ketimpangan bertengger di angka 0,40.

Menurut pria yang akrab disapa Ketjuk itu kunci perbaikan ketimpangan dan kemiskinan bisa melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat. Misalnya dengan membuka lapangan kerja, meningkatkan upah, hingga menjaga kestabilan harga pangan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. "Itu semua harus dilakukan supaya Jakarta semakin bagus dan kita bisa tinggal lebih nyaman," tutup dia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Ibu Kota pada bulan Maret 2017 sebesar 389,69 ribu orang (3,77 persen). Dibandingkan dengan September 2016 yang sebesar 385,84 ribu orang atau 3,75 persen, jumlah penduduk miskin mengalami peningkatan sebesar 3,85 ribu atau 0,02 poin. Padahal, dengan nilai Anggara Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI tahun 2017 yang berkisar 70 triliun rupiah, seharusnya warga Jakarta bisa hidup sejahtera.

Pengamat Lingkungan Perkotaan, Ubaidillah mengatakan Pasangan Anies-Sandi akan kesulitan mengurangi angka kemiskinan di Jakarta dalam waktu singkat. Sebab program di tahun 2018 tidak banyak terakomodir oleh gubernur sebelumnya dalam membuat rancangan APBD.

Berbagi Tugas

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengaku masih belum berbagi tugas dengan Wakil Gubernur Sandiaga Salahuddin Uno. "Untuk sekarang ini kita sama-sama dulu. Kita lihat dulu sama-sama," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.

Lebih lanjut, dia juga mengaku belum dapat menentukan kapan akan mulai berbagi tugas dengan wakilnya. "Nanti saja lihat. Sampai kita sama-sama merasa sudah pas untuk bagi-bagi tugas. Jadi, sekarang kita sama-sama lihat saja dulu," ujar Anies.

Ditempat yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah meminta seluruh jajaran pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI agar terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Saya minta semua PNS DKI bekerja dengan sebaik-baiknya, tingkatkan terus pelayanan untuk masyarakat," kata Saefullah di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.

Menurut dia, persentase kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik sampai dengan saat ini sudah mencapai 74 persen. Dia pun mengaku bangga akan hal tersebut.

"Saya bangga, karena ternyata tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan sudah cukup tinggi. Kepuasan masyarakat itu harus ditingkatkan terus," ujar Saefullah.

Dia menuturkan kontribusi terhadap peningkatan kepuasan pelayanan masyarakat itu tidak terlepas dari kinerja para PNS. "Meningkatnya tingkat kepuasan masyarakat itu tentu saja tidak lepas dari kinerja PNS. Ini adalah suatu prestasi, harus dipertahankan, tapi lebih baik ditingkatkan lagi," katanya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan peningkatan pelayanan masyarakat merupakan salah satu upaya dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih di ibu kota.

"Kami memang berkomitmen untuk mewujudkan good governance dan clean government. Saya berharap tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik terus ditingkatkan," demikian Saefullah.nis/pin/ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan, Antara

Komentar

Komentar
()

Top