Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemindahan Ibu Kota I Pembangunan di Nusantara Tetap Berjalan Lancar

Perayaan HUT RI di IKN Jadi Momen Kuat Tarik Investor

Foto : setneg.go.id

BAHTIAR RIFAI Ketua Kelompok Riset Knowledge Based Economy Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan BRIN - Saya bilang perayaan HUT seperti prototype new capital, itu yang paling paling penting.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia yang direncanakan digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan momen kuat untuk menarik minat investasi, sekaligus sebagai pembuktian progres proyek strategis tersebut.

"Pemerintah masih punya waktu dua bulan sebelum momen Agustusan. Ini justru critical time buat pemerintah untuk menunjukkan langkah-langkah konkret sebagai sinyal positif bagi investor," kata Ketua Kelompok Riset Knowledge Based Economy Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bahtiar Rifai, di Jakarta, Rabu (5/6).

Bahtiar mengatakan perayaan HUT 17 Agustus di IKN nanti menjadi tolok ukur para investor untuk melihat pencapaian pemenuhan infrastruktur dasar proyek strategis nasional tersebut, seperti ketercukupan air, akses listrik, energi, ketersediaan jaringan transportasi, serta telekomunikasi.

Seperti dikutip dari Antara, Bahtiar menilai perayaan Kemerdekaan RI di IKN turut menjadi miniatur proyeksi keramaian masyarakat, sehingga para investor bisa menghitung kalkulasi pasar yang bisa diperoleh.

"Saya bilang perayaan HUT seperti prototype new capital, itu yang paling paling penting. Karena yang paling dibutuhkan dari swasta itu adalah bukti nyata bahwa ini beroperasi," ujarnya.

Tawarkan Kerja Sama

Ia mengatakan untuk menarik minat investasi agar lebih masif lagi, pemerintah bisa menawarkan skema kerja sama yang variatif bagi sektor swasta. Seperti halnya tak hanya memberikan skema konsesi dari bisnis di IKN, melainkan turut memberikan proyeksi inovasi dari pemerintah, sehingga membuat Ibu Kota Indonesia di Kalimantan Timur tersebut lebih maju lagi.

"Pemerintah dan swasta duduk bareng bagaimana pemerintah membantu swasta untuk creating market, karena swasta itu pada saat membangun sesuatu atau investasi sesuatu, dia akan berhitung pada pasarnya. Sejauh mana insentif yang diberikan pemerintah dapat menciptakan pasar itu," kata dia.

Sebelumnya, anggota Komisi II DPR, Guspardi Gaus, dan Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, mengatakan penetapan Kepala dan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) yang definitif menjadi salah satu strategi untuk menjaga kepercayaan investor.

Selain segera menetapkan pemimpin definitif pembangunan IKN, pemerintah juga mesti menetapkan target realistis pembangunan agar memberikan kepastian kalkulasi kepada para investor.

Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pembangunan dan investasi IKN tidak ada masalah dan tetap berjalan lancer meski ada pengunduran diri kepala dan wakil kepala OIKN.

"IKN itu tidak ada masalah," ujar Luhut Binsar dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (5/6).

Luhut menegaskan bahwa pembangunan dan investasi di IKN tidak terdampak oleh pengunduran diri kepala serta wakil kepala OIKN. "Investasi dan pembangunan semua berjalan, kalau terjadi keterlambatan di sana sini itu merupakan hal biasa," katanya.

Menurut Luhut, saat ini Plt. Kepala OIKN dijabat oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Kemenko Marves membantu dalam pembebasan lahan di IKN sekitar 2.000 hektare yang kurang lebih bermasalah.

"Apalagi sekarang tugas Plt. Kepala OIKN yakni Menteri PUPR beliau sangat cepat, kami membantu pembebasan lahan sekitar 2.000 hektare yang lebih kurang bermasalah, tapi saya kira dengan Badan Bank Tanah saya juga kerja samakan. Saya melihat secara keseluruhan itu akan bisa terselesaikan karena saya melihat semua bekerja secara terpadu," ujarnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top